Lintasarta, Amankan Bisnis dengan Menggunakan Managed Security

- 30 Maret 2022, 12:22 WIB
Lintasarta memiliki banyak produk yang diunggulkan, seperti komunikasi data, internet service, Cloudeka, IT Security, dan masih banyak lagi.
Lintasarta memiliki banyak produk yang diunggulkan, seperti komunikasi data, internet service, Cloudeka, IT Security, dan masih banyak lagi. /lintasarta.net/

PORTAL NGANJUK – Lintasarta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komunikasi dan layanan informasi.

Lintasarta berdiri tahun 1988 dan sudah menjadi bagian dari perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia.

Lintasarta memiliki banyak produk yang diunggulkan, seperti komunikasi data, internet service, Cloudeka, IT Security, dan masih banyak lagi.

Sejak Lintasarta berdiri sudah menjadi pendukung utama transformasi digital yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Terbaru Harga Minyak Goreng di Jawa Timur Menjelang Ramadhan 2022

Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan ekonomi digital.

Melalui berbagai survei, prediksi potensi perkembangan ekonomi digital untuk tahun 2022 mencapai 70 miliar dolar AS.

Angka ini sangat tinggi bahkan menjadi yang paling tinggi di Asia Tenggara.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor informasi dan komunikasi selama dua tahun terakhir.

Hampir semua sektor sudah menerapkan sistem berbasis digital, mulai dari pendidikan, keuangan, dan industri.

Sektor ekonomi digital makin berkembang di Indonesia, namun angka kejahatan siber juga ikut meningkat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, tantangan utama dari ekonomi digital adalah kurangnya literasi mengenai keamanan siber.

Keamanan siber menjadi hal yang penting karena dampak dari ekonomi digital, perusahaan, dan sektor besar harus mengantisipasi dari kebobolan sistem.

Untuk perkembangan industri digital fokus pada 11 pilar yang menjadi patokan untuk industri 4.0.

Meliputi Horizontal & Vertical Integration, Industrial Internet of Things, Cyber Security, Artificial Intelligence, New Business Models, Cloud, Additive Manufacturing, Supply Chain, Big Data Analytics, Autonomous Robot, dan Simulation & Augmented Reality.

Baca Juga: TERBARU! Update Harga Minyak Goreng di Seluruh Provinsi Indonesia Jelang Ramadhan 2022, Turun? Cek Disini

Jika dilihat Lintasarta menggunakan beberapa pillar untuk dikembangkan di perusahaannya.

Seperti Industrial Internet of Things, Cyber Security, New Business Models, dan Cloud.

Di Indonesia, yang menjadi sasaran utama serangan siber mengarah pada bank.

Tahun 2021 terdapat potensi kerugian akibat serangan siber hingga Rp208,4 miliar.

Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), jumlah serangan siber yang terjadi sepanjang bulan Januari hingga Juli 2021 mencapai 741,4 juta serangan.

Profesi menjadi tenaga ahli di bidang cyber security juga tidak murah, banyak sertifikasi yang harus dipegang untuk menjadi bukti nyata bahwa seseorang berkompeten.

Seperti Certified Information Systems Auditor (CISA), Certified Ethical Hacking (CEH), Certified Information Security Manager (CISM), dan masih banyak lagi.

Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut tidak hanya dengan uang, namun skill dan pengetahuan juga di uji dalam pelatihan.

CISA mengajarkan seorang menjadi auditor sistem informasi dan menangani masalah sistem informasi.

Baca Juga: Update Harga Terbaru Minyak Goreng dan Sembako Seluruh Indonesia Menjelang Ramadhan 2022

Seperti menerapkan ISO 27001 yang merupakan salah satu standar untuk keamanan sistem informasi.

CEH merupakan metode memperbaiki sistem dengan cara serangan.

Cara ini digunakan untuk mengetahui seberapa aman sebuah sistem, ketika ditemukan sebuah celah maka akan segera diperbaiki.

Untuk bisnis atau perusahaan yang berjalan, pastikan memperhatikan manajemen keamanannya.

Jangan sampai lengah dan sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kesalahan dalam sistem.

Kenali potensi malware, ransomware, penerapan firewall, dan penggunaan tenaga ahli untuk mencegah kebobolan data.

Model bisnis sekarang sudah tidak seperti dulu, sekarang harus memikirkan model yang baru dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Dulu banyak yang menggunakan server, namun masih memiliki resiko dalam pencurian data dan terjadinya bencana.

Bisnis di era ekonomi digital bisa memilih menerapkan teknologi cloud untuk menyimpan data.

Selain memiliki kestabilan dalam pengiriman, cloud juga memiliki keamanan yang jauh lebih baik dari serangan hacker.***

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah