Polisi Israel Pukuli Pelayat Pengiring Pemakaman Jurnalis Al Jazeera yang Tewas Tertembak Saat Liput Perang

- 14 Mei 2022, 13:30 WIB
Polisi Israel Pukuli Pelayat Pengiring Pemakaman Jurnalis Al Jazeera yang Tewas Tertembak Saat Liput Perang
Polisi Israel Pukuli Pelayat Pengiring Pemakaman Jurnalis Al Jazeera yang Tewas Tertembak Saat Liput Perang /Ammar Awad/Reuters

Beberapa menit setelah tindakan polisi tersebut, peti Akleh dimasukkan ke dalam sebuah kendaraan yang menuju sebuah katedral di Kota Tua Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung damai.

Warga Palestina berkerumun di lorong-lorong sempit Kota Tua ketika peti jenazah dibawa menuju Permakaman Gunung Sion.

Makamnya dipenuhi dengan kumpulan karangan bunga dan bendera Palestina menutupi salib kuburan ketika para pelayat mengelilinginya dengan khidmat untuk memberi penghormatan kepada Akleh.

"Kami di sini karena menuntut keadilan. Keadilan bagi Shireen Abu Akleh dan keadilan bagi Palestina," kata seorang pelayat yang meminta untuk dirahasiakan identitasnya.

Militer Israel pada Jumat mengatakan penyelidikan awal mereka "menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk menentukan secara pasti asal tembakan yang mengenai dan menewaskan Abu Akeh."

Mereka mengatakan bahwa bisa jadi Akeh terbunuh oleh tembakan milisi Palestina yang menembaki kendaraan militer Israel atau tertembak secara tak sengaja oleh tentara Israel yang membalas tembakan.

Kantor Jaksa Agung Palestina dalam pernyataan pada Jumat mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa satu-satunya sumber tembakan di kawasan itu ketika Abu Akleh terkena peluru adalah tentara Israel.

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati bersama pada Jumat 13 Mei 2022 bahwa 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk keras pembunuhan itu dan menyerukan sebuah "penyelidikan segera, menyeluruh, transparan, adil dan tidak memihak."

Pasukan Israel pada Jumat meneruskan penggerebekan di pinggiran Jenin, di mana Akleh terbunuh, dan Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 13 warga Palestina menjadi korban luka-luka.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan kejadian di Yerusalem dan Jenin bisa mendorong kedua pihak ke dalam ketegangan serius.

Halaman:

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah