Sempat Tersungkur di Tanah dan Hampir Mati, Ade Armando Beberkan Kronologi Insiden Pengeroyokan Dirinya

- 16 Mei 2022, 15:05 WIB
Sempat Tersungkur di Tanah dan Hampir Mati, Ade Armando Beberkan Kronologi Insiden Pengeroyokan Dirinya
Sempat Tersungkur di Tanah dan Hampir Mati, Ade Armando Beberkan Kronologi Insiden Pengeroyokan Dirinya /instagram.com/putri_k_wardani209/

PORTAL NGANJUK – Baru-baru ini Ade Armando, seorang pegiat media sosial membeberkan tentang insiden pengeroyokan terhadap dirinya pada 11 April 2022 silam dalam sebuah acara unjuk rasa Mahasiswa di depan Gedung DPR.

Satu bulan setelah insiden pengeroyokan tersebut kondisi kesehatan Ade Armando secara perlahan berangsur pulih.

Ia kemudian menceritakan kembali tentang insiden pengeroyokan yang beberapa waktu lalu dialaminya.

Baca Juga: Dimakanakah Sebenarnya Lokasi KKN Desa Penari? Benarkah di Desa GlenMore Banyuwangi

Ade Armando melalui kanal Youtube Cokro TV menceritakan detail kejadian pengeroyokan yang menimpanya tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa mungkin sudah tak bernyawa dan hamper mati jika tidak ditolong oleh para polisi yang menerobos dan berusaha melindunginya dari amukan massa.

Apabila terlambat 5 sampai 10 menit saja, kata dia, mungkin dia sudah meninggal dunia jika tidak mendapat pertolongan.

"Ketika itu dokter bilang, kondisi terparahnya saya bisa mati. Dokter bilang kalau saja terlambat, barangkali 5 menit sampai 10 menit polisi tidak berhasil menerobos para pengeroyok, ada kemungkinan bahwa saya akhirnya sudah meninggal dunia, kalau tidak ditolong oleh para polisi itu," jelas Ade Armando.

Ade Armando kemudian mebeberkan bahwa bantuan dari para polisi yang berupaya menghentikan pengeroyokan itulah yang membuat dirinya selamat.

Kemudian, kemungkinan terburuk yakni mengalami kondisi terparah akibat dari pemukulan itu juga tidak sampai terjadi.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi VIVO T1 Pro 5G Terbaru Mei 2022, Cocok Untuk Gaming dan Fotografi

"Kemungkinan kedua adalah damage ya, jadi brain damage yang paling parah tentu bisa sampai lumpuh kehilangan ingatan, bisa lupa dan seterusnya itu juga tidak terjadi," ujarnya.

Selain itu Ade Armando juga bercerita bahwa saat insiden pengeroyokan berlangsung, rekan-rekan lain yang ada di lapangan sudah berusaha untuk menghentikan pertikaian tersebut.

Akan tetapi, mereka terpental karena massa yang mengeroyok Ade Armando juga begitu ganas dan membabi buta.

Bahkan Ade Armando sempat hamper mati dan tersungkur di tanah akibat dikeroyok.

Akibat dari insiden pengeroyokan itu, Ade Armando akhirnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam Semanggi.

Disamping itu Polisi sudah menetapkan sembilan orang tersangka terkait dengan pengeroyokan terhadap Ade Armando, dua tersangka lainnya diketahui hingga kini masih berstatus buron.

Baca Juga: Belum Usai Covid-19 dan Hepatitis Akut Misterius, Muncul Ancaman Baru Virus Hendra Bagi Hewan Dan Manusia

Polda Metro Jaya masih memburu dua terduga pelaku pengeroyokan, yang pertama adalah pria bertopi yang sebelumnya disangka sebagai Abdul Manaf dan terduga lainnya diketahui bernama Ade Purnama.

Kini keadaan ade Armando telah berangsur membaik setelah mendapat perawatan intensif selama sebulan belakangan ini.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah