Indonesia Kurang 1 Parameter untuk Masuk Fase Endemi, Wamenkes Ungkap Parameter Tersebut di RDP

- 24 Mei 2022, 17:51 WIB
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono.*
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono.* //Tangkapan layar Youtube/BNPB//

PORTAL NGANJUK - Pandemi Covid-19 yang merebah di Indonesia dapat dikatan sudah dapat dikendalikan.

Namun, pandemi Covid-19 yang sudah merebah tersebut belum dapat disebut memasuki masa endemi.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, untuk keluar dari masa pendemi Covid-19 setidaknya Indonesia membutuhkan waktu enam bulan untuk menjalankan sejumlah penelitian.

Pernyataan tersebut disampaikan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan pada Senin, 23 Mei 2022 malam.

Baca Juga: Robert Lewandowski Semakin Dekat ke Barcelona, Sang Agen Sebut Bayern Munchen Adalah Sejarah untuk Kliennya

Rangkaian acara RDP tersebut juga dilaksanakan bersama Komisi IX DPR RI dan bertempat di Jakarta.

Dante menyebut setidaknya masih ada beberapa tahapan lagi yang harus dilakukan agar Indonesia masuk ke dalam fase endemi.

"Belum saatnya kita sebut fase endemi, tapi pandemi terkendali. Ada beberapa tahapan lagi," ucap Dante Saksono Harbuwono.

Dia juga menambahkan keterangan, bahwa terdapat satu parameter lagi yang harus diuji untuk dapat menyebut Indonesia memasuki fase endemi.

Parameter tersebut adalah effective reproduction number (Rt) kurang dari 1 selama lebih dari enam bulan.

Baca Juga: Semakin Anjlok! Update Harga Minyak Goreng Hari Ini 24 Mei 2022 di 34 Provinsi Seluruh Indonesia

Rt sendiri merupakan sebuah istilah yang menggambarkan penambahan kasus yang terjadi di lapangan selama mendapat berbagai intervensi dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19.

Upaya pengendalian yang dimaksud adalah PPKM, PSBB, vaksinasi Covid-19, dan berbagai bentuk intervensi yang lainnya.

"Ada beberapa fase memasuki endemi, salah satunya saat Rt kurang dari 1 selama lebih dari enam bulan," kata Dante menerangkan.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa Indonesia masih harus mengejar capaian 70 persen vaksinasi dosisi lengkap terhadap seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan mengejar capaian 70 persen vaksinasi dosis lengkap ini adalah agar tercapai kekebalan populasi dan resiko penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Dante juga menyebutkan bahwa situasi pandemi Covid-19 bukanlan pandemi pertama kali yang terjadi di Indonesia, dia menyinggung perihal pandemi Flu Spanyol yang pernah terjadi di Tanah Air,

"Pandemi Flu Spanyol buth 2-3 tahun. Ada yang hilang (virusnya) dan juga yang masih ada di tengah masyarakat. Tapi karena kekebalan yang terkumpul secara biologis dan menurun dari ibu pada anak itu mereda," ujarnya.

Baca Juga: Xiaomi 12, Spesifikasi RAM 12 GB ROM 256 GB, Snapdragon 8 Gen 1, Triple Camera, Cek Harga Terbaru di Sini!

Dia menjelaskan bahwa berkaca dari pandemi Flu Spanyol, untuk bertransisi dari pandemi menuju endemi penyebab Covid-19 seharusnya dapat hilang, jika sistem kekebalan tubuh sudah cukup baik.

"Bisa saja terjadi, tapi bisa berhenti menyebar karena ada kekebalan tubuh. Ada adaptasi epigenetik, ada perubahan gen yang diadaptasi tubuh sehingga gen dalam tubuh membuat tubuh lebih kebal dari pandemi sebelumnya," tambahnya.

Dante juga menyinggung perihal pernyataan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia yang menyebut Covid-19 masih belum berstatus endemi di dunia.

Yang dapat diartikan Covid-19 ini masih menjadi perhatian dari WHO  dan masih harus di evaluasi secara berkala oleh laboratorium di seluruh dunia. ***

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah