Namun hingga kini, Anies Baswedan belum menentukan kendaraan politik yang akan membawanya menuju Pilpres 2024.
Baca Juga: MERINDING! Kronologi Suram Penembakan Massal di Amerika dengan Korban 14 Murid dan 1 Guru
Sementara itu, jabatan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menopang elektabilitas Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Berakhirnya masa kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang dinilai akan menggerus elektabilitasnya sendiri.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," kata Mujiyono.
Di sisi lain, Mujiyono membandingkan hal itu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sering mendapatkan elektabilitas tinggi pada setiap survei yang dilakukan beberapa lembaga survei.
Kini, kata Mujiyono, AHY terus bergerak ke setiap penjuru Tanah Air bersama Partai Demokrat.
"Sementara ketum meski elektabilitasnya masih jauh dari Anies tapi kendaraannya ada, jadi masih bisa. Kalau Anies mau ke daerah gimana?," ucapnya.
Dia mengatakan, kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan dan infrastruktur partai. "Jadi seorang ketum kan berhak datang ke wilayah-wilayah," ujarnya.