Bukan Salah Pemerintah, Pengamat Ini Ungkap Penyebab Harga Kebutuhan Pokok Semakin Melonjak Naik

- 2 Juni 2022, 16:43 WIB
Bukan Salah Pemerintah, Pengamat Ini Ungkap Penyebab Harga Kebutuhan Pokok Di Indonesia Semakin Melonjak
Bukan Salah Pemerintah, Pengamat Ini Ungkap Penyebab Harga Kebutuhan Pokok Di Indonesia Semakin Melonjak /Antara foto/

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini harga bahan pokok semakin merangkak naik dan cukup membebani rakyat dengan ekonomi menengah kebawah.

Yang paling menjadi sorotan dan dikeluhkan masyarakat adalah masih mahalnya Harga minyak goreng di pasaran.

Masyarakat seringkali harus membeli minyak goreng diatas harga Eceran Tertinggi yang telah dipatok oleh pemerintah.

Baca Juga: Internet Tri Gangguan dan Down Hari Ini, Begini Cara Mengatasinya, Dijamin Lancar Kembali

Dilain sisi, Pengamat ekonomi Poltak Hotradero menilai kenaikan harga pangan di tanah Air ini terpengaruh oleh kondisi perekonomian global yang sedang bergejolak.

Hal tersebut menjadi lebih parah terutama setelah adanya konflik Rusia-Ukraina.

"Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," kata Poltak dalam pernyataan pada Kamis, 2 Juni 2022.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah seperti operasi pasar untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok masih cukup efektif untuk menekan harga bahan makanan tidak terlampaui tinggi.

Meski demikian, menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan adalah membenahi rantai pasokan, agar barang yang dibutuhkan masyarakat tetap tersedia di pasar.

"Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," ujar Poltak.

Baca Juga: Mobile Legends ML akan Dihapus dari PlayStore Pada 5 Juni 2022? Begini Penjelasannya

Ia juga mengharapkan adanya substitusi bahan pokok yang mungkin bisa diperoleh di dalam negeri.

Selain itu masyarakat juga harus lebih cermat dalam mengatur kebutuhan dalam kondisi saat ini.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono memastikan fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat seiring dengan keberhasilan dalam pengendalian COVID-19.

Ia juga mengakui adanya ketidakpastian perekonomian global, tetapi kondisi Indonesia saat ini masih tangguh terhadap adanya berbagai tekanan eksternal tersebut.

Keyakinan itu terlihat dari ekonomi Indonesia yang pada triwulan I-2022 tercatat tumbuh 5,01 persen (yoy), serta menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22 persen pada Februari 2021 menjadi 5,83 persen pada Februari 2022.

Menurut Edy, pemerintah terus berusaha mengerek pertumbuhan ekonomi dengan melakukan berbagai akselerasi dan memperluas vaksinasi.

Baca Juga: Baru Jokowi Dan Soekarno yang Berani, Warga Ende NTT: Haru, Bangga dan Jadi Sejarah Baru

Selain itu juga membuka kembali sektor-sektor potensial dan menyalurkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sehingga perekonomian Indonesia dapat dijaga agar lebih stabil dan rakyat kecil dapat merasakan manfaatnya.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah