Setelah penemuan jasad tersebut, kepolisian setempat langsung melaksanakan prosedur.
Mereka melakukan penyelidikan identitas hingga menggunakan jasa forensik untuk mengetahui kronologi kematian.
Setelah proses identifikasi selesai, dinyatakan bahwa jasad tersebut benar adalah Eril dan akan segera dipulangkan ke Indonesia.
“Ditemukannya a Eril dalam keadaan utuh, lengkap, bersih, tampan, tersenyum dan wangi setelah 14 hari menghilang, membuat saya yakin seyakin yakinnya bahwa Allah menjaga dan memuliakannya. Hilanglah kini segala khawatir dan gundah yang selama ini kami rasakan. Dari resah kini berubah menjadi rasa syukur yang begitu dalam, karena tentu tidak ada yang lebih diinginkan oleh seorang hamba selain berada dalam liputan kasih sayang Allah di akhir hidupnya. Husnul khatimah.” Unggahan Atalia.
“Allahu Akbar Allahu Akbar Alhamdulillah ya Allah. Terima kasih atas segala kasih sayangmu kepadanya. Terima kasih pula saya sampaikan kepada semua yang turut membantu dalam proses pencarian sampai kepulangannya; otoritas swiss, pemerintah RI, KBRI, keluarga, sahabat dan masyarakat serta semua yang turut membantu dan mendoakan dari berbagai belahan dunia.” Unggahan Atalia meneruskan.
Atalia menjelaskan bahwa kondisi jasad putranya dalam kondisi utuh, lengkap, bersih, terutama berbau wangi.
Padahal sekitar 14 hari dia menghilang, namun memiliki aroma wangi.
Menurut kepercayaan Atalia, ini karena amal atau perbuatan anaknya di masa dia hidup dan selalu dilindungi oleh Allah.
Dirinya juga berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu, mulai dari pemerintah RI, KBRI, sahabat, dan masyarakat yang ikut mendoakan.
Sang ibu mengunggah video bahwa Eril berada di samping sang ayah dan memeluknya dari belakang.