Bagian Otak Brigadir J Dipindahkan ke Dalam Perut, Mungkinakah Dokter Forensik Lalai? Berikut Ulasannya

- 31 Juli 2022, 12:53 WIB
Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Pengacara Kamaruddin Simanjuntak.
Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Pengacara Kamaruddin Simanjuntak. /Foto: Diolah dari Google

PORTAL NGANJUK - Brigadir Yosua atau Brigadir J telah jalani serangkaian kejadian mengenaskan semenjak dinyatakan meninggal dunia.

Ungkapan ini mungkin sesuai untuk menggambarkan kondisi jenazah Brigadir J sebelum dilakukan autopsi ulang.

Ditemukan pembusukkan, jenazah Brigadir J telah diformalin, serta ada temuan selain luka tembak.

Dugaan lain dari Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pada bagian otak telah dipindah ke dalam perut.

Temuan ini apakah hanya kebetulan atau bentuk kelalaian dokter forensik yang bertugas, faktanya begini.

Rabu, 27 Juli 2022, agenda autopsi ulang jenazah Brigadir J telah terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Cek Fakta: Brigadir J Tewas Bukan Ditembak! Hasil Autopsi Ulang Menyatakan Meninggal Akibat Disiksa Rame-rame?

Diwakili oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), agenda autopsi ulang berlangsung di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi.

Ketua PDFI Ade Firmansyah Sugiharto maju untuk berikan informasi ke publik pasca melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Ditemukan beberapa luka bekas autopsi, luka lain yang belum teridentifikasi, serta luka bekas peluru.

Dokter forensik merasa proses autopsi berjalan sulit, sebagian tubuh telah mengalami pembusukkan, zat formalin yang diberikan juga mempersulit pengambilan sampel jaringan.

Setelah keterangan Ade muncul ada sebuah unggahan dari akun 212 TV, memberikan video yang menggegerkan publik.

Jelas!!! Ternyata Brigadir J Tak Hanya Dibvnvh Oleh Kompolotan Ini Tapi Di Anu Juga? KPK,” judul video akun 212 TV.

Baca Juga: Lengkap! Banyak Temuan Baru dari Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Apa Saja?

Hingga saat ini telah dilihat 30.3 ribu serta mendapat 400 like.

Unggahan itu diduga mengandung narasi yang menjelaskan bukti lain dari kematian Brigadir J.

Setelah melihat hingga akhir ternyata tidak ada informasi yang diungkap sesuai dengan judul video.

Sama sekali tidak memiliki kaitan, lebih untuk menyesatkan spekulasi publik kepada kasus polisi tembak polisi itu.

Bukti dan fakta dari keterangan Brigadir J dibunuh komplotan adalah hoaks.

Menurut dokter yang memeriksa, telah mendapatkan sampel jaringan untuk dilakukan pemeriksaan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Baru-baru ini ungkapan menohok muncul dari Kamaruddin saat mengikuti acara live streaming di kanal Hendro Firlesso.

Baca Juga: Selatan Pulau Jawa Berpotensi Gempa dan Tsunami 10 Meter, BMKG Anjurkan Hal Ini

Dengan jelas dia menjelaskan hasil otopsi secara garis besar.

Informasi didapatkan dari Magister Kesehatan Herlina Lubis, seorang dokter yang ikut ambil bagian dalam proses autopsi jenazah Brigadir J.

Kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan, nah ini yang mereka temukan adalah setelah diraba-raba kepalanya itu adalah ada semacam penempelan lem ada jadi di bagian kepala belakang itu dilem,” kata Kamaruddin.

Setelah diraba-raba rambutnya apa namanya lemnya dibuka ternyata disitu ada lubang, setelah disodek (tujuk) lubang itu ke arah mata mentok dan kearah hidung tembus, jadi diduga bahwa almarhum ditembak dari belakang kepala,” ungkap Kamaruddin meneruskan.

Setelah dikatakan bagian otak tidak ditemukan, saat autopsi ulang dilakukan, otak Brigadir J ditemukan di dalam perut.

Banyak spekulasi yang muncul atas pernyataan ini, ada yang menduga merupakan prosedur autopsi, atau bentuk kelalaian dokter autopsi sebelumnya.

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter di Wilayah Ini

Seharusnya seperti ini tidak patut dilakukan, menjadi temuan janggal yang masih disoroti oleh Kamaruddin.

Setelah 3-4 jam proses autopsi selesai, Kamaruddin ingin ada pemakaman secara kedinasan untuk kliennya, masih mengurus bagian administrasi.

Diungkap oleh Kapolres, memberikan janji bahwa akan ada pelaksanaan upacara pemakaman kedinasan untuk ajudan Ferdy Sambo itu.

Hasil otopsi Brigadir J yang telah disampaikan oleh Kamaruddin masih bersifat dugaan.

Belum ada bukti secara resmi dan sah dikeluarkan oleh RSCM Jakarta.

Hasilnya autopsi akan segera keluar, dijanjikan oleh Ade sekitar 4-8 minggu ke depan.

Itulah fakta mengenai dugaan otak Brigadir J telah dipindah ke dalam bagian perut.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah