Network
Thomas menjelaskan bahwa jalur lintasan ada di Sumatera Selatan, jika masyarakat menemukan atau melihat objek langit untuk segera melaporkan ke BRIN.
Bisa langsung berkonfirmasi di [email protected], peran masyarakat dalam menangani kasus ini perlu diperlukan.
Ukuran dari serpihan itu sendiri menurut BRIN memiliki diameter hingga 30 meter dengan berat sekitar 20 ton.
Baca Juga: Netizen Sempat Buru Video Viral 40 Detik Seleb Tiktok Heyhest, Akhirnya Klarifikasi: Itu Bukan Aku
“Orbit saat ini, ketinggiannya makin mendekati 120 km, ketinggian kritis objek antariksa utk jatuh. Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” kata Thomas.
Langkah waspada terus dilakukan oleh BRIN dengan memantau secara real time, memastikan keselamatan masyarakat aman.
Kabar jatuhnya serpihan roket asal China telah dikonfirmasi, ada dugaan lain telah jatuh di Samudera Hindia.
Jika demikian menurut Thomas masyarakat tidak perlu khawatir, sampah serpihan roket itu tidak berbahaya untuk makhluk hidup di laut.
Penjelasan lain telah disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging Mumpuni.
Diklaim serpihak itu telah alami atmospheric re-entry, disebut akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina, dan pada ketinggian 10 km dari atas tanah.
