BMKG: Gempa 8,7 M dan Tsunami Dengan Tinggi 10 Meter Berpotensi Hantam Bagian Selatan Pulau Jawa Akibat…

- 1 Agustus 2022, 15:50 WIB
BMKG: Gempa 8,7 M dan Tsunami Dengan Tinggi 10 Meter Berpotensi Hantam Bagian Selatan Pulau Jawa Akibat…
BMKG: Gempa 8,7 M dan Tsunami Dengan Tinggi 10 Meter Berpotensi Hantam Bagian Selatan Pulau Jawa Akibat… /Pixabay

PORTAL NGANJUK – Bagi masyarakat yang tinggal di bagian selatan Pulau Jawa, dihimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman gelombang tsunami dan Gempa.

Potensi terjadinya peristiwa alam tersebut disampaikan oleh Dwikorita Karnawati yang merupakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ia mengingatkan bagi seluruh masyarakat mengenai adanya potensi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo.

Baca Juga: Profil Lengkap dan Nama Asli Pesulap Merah yang Nekat Datangi Padepokan Gus Samsudin Jadab di Blitar

Disamping itu BMKG juga memberi peringatan adanya potensi gelombang Tsunami, terutama di area sepanjang selatan Pulau Jawa.

"Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia,” kata Dwikorita.

Menurutnya, jika terjadi gempa di zona tumbukan tersebut, potensi kekuatan gempa dapat mencapai 8,7 magnitudo.

Tentu dengan kekuatan se kencang itu potensi kerusakan yang disebabkan tak dapat dibilang enteng.

Bahkan gempa tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian gelombang laut lebih dari 10 meter.

Prakiraan skenario terburuk tersebut menjadi acuan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana.

Baca Juga: Sule Ingin Bawa Adzam Pulang Untuk Menginap, Nathalie Holscher Justru Beri Respon Mengecewakan

Yakni serangkaian upaya agar mengendalikan atau mengurangi risiko jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.

“Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya,

Keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang,” ujarnya.

Dampak dari gempa dan tsunami di kawasan industri dapat memperparah kerusakan jika tidak adanya sistem mitigasi yang baik dan peringatan dini kepada masyarakat.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi skenario terburuk.

BMKG bekerja sama dengan dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan pihak lain.

Baca Juga: Verrel Bramasta Kecelakaan Hingga Kepala Berdarah dan Mendapat 20 Jahitan, Natasha Wilona: Aku Syok

Yakni terkait untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat serta pemangku kepentingan daerah dalam mengelola risiko dan bencana.

Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi dan mau tidak mau masyarakat harus menyiapkan diri karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.

Dwikorita mengungkapkan bahwa prakiraan tersebut bukan ramalan, melainkan hasil kajian dari para ahli dan pakar kegempaan.

Terkait dengan kapan akan terjadi bencana tersebut, ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dari bencana gempa.

Di antaranya mengenali lingkungan rumah dan tempat kerja untuk mengetahui jalur evakuasi, mengatur benda-benda yang berada di atas seperti lampu agar tidak kejatuhan.

Baca Juga: Verrel Bramasta Alami Insiden Kecelakaan, Kepala Keluar Darah dan Harus Mendapat 20 Jahitan

Kemudian mencatat nomor penting yang bisa dihubungi ketika terjadi gempa, dan belajar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Saat gempa sedang terjadi, lindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja maupun benda lain yang bisa melindungi kepala dan badan, hindari gedung, tiang listrik, pohon, serta jauhi pantai.

Pasca gempa, disarankan untuk memeperhatikan hal berikut:

  • Tidak memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan
  • Tidak berjalan di daerah sekitar gempa
  • Mengakses informasi dari lembaga resmi dan jangan mudah terpancing oleh isu dan berita yang tidak jelas.

Terkait dengan kapan akan terjadi bencana tersebut, ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Demikian pembahasan mengenai potensi gempa dan tsunami yang di sepanjang selatan pulau Jawa yang disampaikan oleh BMKG.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan jangan lengah dengan potensi gejala alam tersebut, karena kapan datangnya taka da yang mengetahui secara pasti.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah