Apa Pasukan Den Harin Muncul Jika Kasus Brigadir J Tak Terungkap,'Presiden Tak Berkutik Jika Hantu Ini muncul'

- 13 Agustus 2022, 16:35 WIB
Apa Pasukan Den Harin Muncul Jika Kasus Brigadir J Tak Terungkap,'Presiden Tak Berkutik Jika Hantu Ini muncul'
Apa Pasukan Den Harin Muncul Jika Kasus Brigadir J Tak Terungkap,'Presiden Tak Berkutik Jika Hantu Ini muncul' /Tangkapan kanal PMJ News.

PORTAL NGANJUK - Akankah pasukan Den Harin muncul jika kasus kematian Brigadir J tidak kunjung menemui titik terang.

Ya, baru-baru ini beredar video di media sosial TikTok yang menyebutkan adanya pasukan elite buatan Indonesia yang bernama Den Harin.

Video tersebut di unggah oleh akun TikTok @senjorooms pada 12 Agustus 2022. Video bersurasi 19 detik itu sudah dilihat sebanyak 3 juta kali, disukai 215 ribu, mendapat komentar 26 ribu serta dibagikan sebanyak 2 ribu kali.

Dalam video tersebut terdapat beberapa tulisan sebagai berikut:

“Apakah Den Harin akan muncul apa bila kasus ini tidak ada titik terang NKRI sudah tidak baik-baik #SAVEBRIGADIRJ.”

" Bahkan presiden tidak bisa ikut campur kalau hantu ini turun gunung, karena tidak ada yang bisa melarangnya kecuali komandannya sendiri."

"Den harin bisa menjalankan tugas tanpa perintah dari siapapun, karena pasukan ini dibentuk rahasia, dia akan datang ketika NKRI mulai genting."

"Satu lagi, tidak ada yang bisa menghentikan mereka ketika mereka telah turun sekalipun itu presiden atau jendral."

Baca Juga: UPDATE! Link Nonton Anime Lycoris Recoil Episode 7, Gratis Dari Link Resmi, Tanpa Iklan, Bukan dari Otakudesu

"Satu lagi, mereka ada tapi tidak terlihat walaupun disamping kalian, karena mereka sangat rahasia bahkan sesama Den Harin pun tak ada yang saling mengenal."

Lantas, Apa memang benar adanya pasukan Den Harin itu? Yuk simak penjelasannya.

Jika berbicara mengenai pasukan khusus Indonesia, yang paling banyak dikenal saat ini mungkin adalah pasukan Kopassus dari TNI Angkatan Darat, betul tidak?

Ternyata, selain Kopassus ada juga pasukan lainnya seperti Kopaska yang dimiliki TNI Angkatan Laut, Denjaka, atau Paskhas.

Namun, pernahkah Anda mendengar mengenai pasukan khusus Indonesia Den Harin?

Ternyata, Indonesia di yakini pernah memiliki pasukan elit tersebut, meski untuk penampakkan pasukan Den Harin hingga kini belum ada dokumen yang menampakkan wujud dari pasukan elite tersebut.

Pasukan elit yang bernama Den Harin ini merupakan singkatan dari (Datasemen Harimau). Konon katanya, Den Harin lebih ditakuti dari Kopassus serta hebatnya Den Harin merupakan sebagai pelindung terakhir Presiden Soekarno.

Lantas, seperi apa kisah pembentukan pasukan elit yang satu ini?

Dikutip PORTAL NGANJUK pada Sabtu, 13 Agustus 2022, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya,

Selain kehebatannya, Den Harin juga menarik karena dikenal sebagai pelindung terakhir Soekarno.

Seperti apa kisah pembentukan pasukan elit yang satu ini?

Melansir Tribun Jambi (7/11/2019), Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda ingin kembali merebut kekuasaannya di Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta: Jadi Tersangka Baru! Kapolri Tegas Nyatakan Istri Sambo Putri Candrawathi Tersangka, Ini Faktanya

Pada 17 Agustus 1945, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta akan tetapi dengan minimnya radio, pembacaan proklamasi  tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia secara merata khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Hal ini menjadikan pasukan NICA serta KNIL yang sudah dibebaskan oleh pasukan Jepang dari tahanan untuk memanfaatkan situasi yang minim informasi di Sulawesi Selatan itu untuk mengambil alih kekuasaan.

Pasukan NICA serta KNIl dengan cepat melakukan konsolidasi itu langsung memiliki pengaruh karena didukung persenjataan lengkap hasil rampasan dari pasukan Jepang yang saat itu sudah menyerah kepada Sekutu.

Pasukan Sekutu Australia-Belanda tiba di Makassar pada 24 September 1945 untuk melaksanakan misi pembebasan tawanan pasukan Belanda yang telah ditahan oleh Jepang.

Sementara itu, pasukan Sekutu juga membekali diri dengan “surat sakti”, yaitu Perjanjian Postdam yang ditandatangani pada 26 Juli 1945.

Adapun Isi perjanjian Postdam tersebut menyatakan bahwa “wilayah yang diduduki musuh” (occupied area) harus dikembalikan kepada penguasa semula.

Singkat cerita,  Belanda memang saat itu ingin menguasai Indonesia kembali dan menjadikan Makassar sebagai ibukota Negara Indonesia Timur.

Para pejuang kemerdekaan yang ada di Makassar kemudian membentuk pasukan perlawanan demi melawan pasukan Belanda yang dinamakan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (Lapris).

Robert Wolter Mongisidi merupakan salah satu anggota Lapris serta pahlawan nasional yang telah gugur.

Pada 8 Agustus 1946, pasukan Lapris yang berada di Gunung Ranaya di serang oleh militer Belanda dan akhirnya pejuang Lapris  memilih untuk turun gunung dan melanjutkan perlawanan dengan taktik peperangan secara gerilya.

Maulwi Saelan adalah Salah satu personel yang berperang secara gerilya dan juga merupakan pengawal pribadi Presiden Soekarno.

Maulwi setelah turun gunung kemudian ia bersama dengan rekan seperjuangannya mencari nama baru dari pasukan gerilya menjadi Den Harin (Datasemen Harimau).

Nama itu diambil lantaran pada saat itu Maulwi suka menonton film yang ada harimaunya.

Pasukan Den Harin pernah menyerang dan menduduki Hotel Empres pada 29 Oktober 1945 dari tangan NICA serta berhasil membebaskan rekan yang semula ditahan oleh NICA.

Komandan Pasukan Harimau atau Den Harin Indonesia adalah Muhammad Syah, lalu Wakil Komandan Robert Wolter Mongisidi, serta Maulwi Saelan sendiri menjabat sebagai Kepala Staf.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah