Gerhana Hibrida akan Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Kenali Bahayanya Jika Melihat Langsung

- 13 April 2023, 16:42 WIB
Gerhana Hibrida akan Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia, Kenali Bahayanya Jika Melihat Langsung
Gerhana Hibrida akan Terjadi di Sejumlah Wilayah di Indonesia, Kenali Bahayanya Jika Melihat Langsung /@lapan_ri/Instagram

PORTAL NGANJUK – Fenomena gerhana Hibrida belakangan ramai menjadi perbincangan publik.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan gerhana matahari hibrida akan segera terjadi di langit Indonesia dalam waktu dekat.

Gerhana matahari spesial ini akan terjadi 20 April 2023 mendatang.

Dijelaskan oleh Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Dr Johan Muhamad, M.Sc menyatakan fenomena alam ini merupakan momen spesial yang langka.

Pasalnya, ketika gerhana matahari hibrida terjadi, akan ada penglihatan yang berbeda tergantung orang melihat dari daerah mana.

Di sebagian wilayah bumi, akan terlihat gerhana matahari total. Tapi, di wilayah lainnya akan berbentuk gerhana matahari cincin.

Tapi ada satu hal yang harus diperhatikan dari gerhana matahari hibrida ini. Terutama metode untuk melihat fenomena ini.

peneliti mengingatkan gerhana matahari hibrida hanya boleh dilihat menggunakan alat bantu.

"Kita bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter matahari, kacamat khusus gerhana matahari, kamera DSLR, lensa telefoto yang dilengkapi filter matahari, atau melalui kamera lubang jarum (pinhole)," ujar Johan.

"Ingat, kita tidak boleh melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan filter matahari," ucapnya.

Bahaya Gerhana Hibrida Jika Dilihat Langsung

Ada beberapa ancaman jika mata secara langsung melihat gerhana matahari hibrida ini. Salah satunya bisa menyebabkan kebutaan.

Dikutip dari situs Prevent Blindness pada Kamis, 13 April 2023.

Salah satu ancaman dari melihat gerhana matahari hibrida secara langsung adalah kehilangan penglihatan sentral. Disebut juga Solar Retinophaty (Retinopati Surya).

Retinopati Surya bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang berkelanjutan selama atau setelah pemaparan jaringan retina foveomakular yang berkepanjangan atau intensitas tinggi terhadap energi cahaya.

Penyakit ini dalam kondisi terparahnya, bisa menyebabkan terjadinya kebutaan.

Selain itu, gangguan mata lainnya yang bisa disebabkan oleh melihat gerhana matahari hibrida secara langsung adalah penglihatan terdistorsi, dan penglihatan warna yang berubah.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x