Tanda Wanita Sudah Tidak Perawan Menurut Kepercayaan Masyarakat, Benarkah? Berikut Penjelasannya!

10 Mei 2022, 13:48 WIB
Tanda Wanita Sudah Tidak Perawan Menurut Kepercayaan Masyarakat, Benarkah? Berikut Penjelasannya! /

PORTAL NGANJUK – Dalam sebagian budaya masyarakat, kehormatan dan kualitas seorang wanita terkadang dilihat dari status keperawanannya.

Seorang wanita akan dianggap suci dan terhormat apabila bisa menjaga keperawanannya hingga waktu dimana ia menikah nantinya.

Akibat hal itu pula, banyak berkembang di masyarakat, berbagai kepercayaan terkait dengan status keperawanan ini.

Bahkan beberapa kepercayaan menyebutkan bahwa tanda seorang wanita masih perawan atau tidak bisa dilihat hanya dari ciri fisiknya.

Baca Juga: Wajib Periksa 5 Komponen ini Sebelum Kembali dari Kampung Halaman Usai Mudik Lebaran 2022

Berikut ini adalah beberapa tanda seorang wanita sudah tidak perawan menurut kepercayaan yang menyebar di masyarakat.

1. Selaput Dara Terbuka

Banyak berkembang di masyarakat bahwa status keperawanan seorang wanita dapat dilihat dari selaput daranya.

Seorang wanita dipercaya sudah tidak perawan apabila selaput dara yang ia miliki sudah terbuka.

Namun kepercayaan tersebut tidak benar, faktanya terdapat beberapa orang yang terlahir dengan kondisi selaput dara sudah terbuka.

Baca Juga: Libur Sekolah Diperpanjang, Kemendikbutristek Jadwalkan Hingga 12 Mei

Bahkan disebutkan pula dalam berbagai penelitian, selaput dara bisa saja terbuka tidak karena aktivitas seksual, melainkan disebabkan oleh aktivitas lain.

Oleh karena itu, selaput dara tidak bisa sepenuhnya digunakan sebagai acuan untuk mengetahui apakah seorang wanita masih perawan atau tidak.

2. Tidak Merasakan Sakit Saat Melakukan Hubungan Seksual

Seorang wanita yang masih perawan sering kali diasumsikan akan merasakan sakit saat pertama kali melakukan hubungan seksual.

Hal tersebut dipercaya karena disebabkan oleh penetrasi yang merobek atau membuat selaput dara pecah.

Selain itu, banyak masyarakat yang mempercayai bahwa seorang wanita yang masih perawan adalah mereka yang mengeluarkan darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual.

Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya, tidak semua wanita akan merasakan sakit dan mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan seksual.

Sifat selaput dara yang elastis justru dapat mencegah adanya rasa sakit saat melakukan hubungan seksual bagi sebagian orang.

3. Status Keperawanan Bisa Diperiksakan ke Dokter

Kabanyakan masyarakat masih berkeyakinan bahwa status keperawanan seorang wanita dapat diperiksakan ke dokter atau ginekolog.

Bahkan beberapa wanita di Indonesia yang ingin menjadi seorang abdi negara maupun yang ingin bersekolah di sekolah tertentu harus melakukan hal tersebut agar bisa lolos tes kesehatan.

Akan tetapi, hingga saat ini belum ada pemeriksaan fisik yang dapat menentukan status keperawanan seorang wanita hanya dengan memeriksa selaput daranya.

PENDAPAT AHLI

Dikutip dari Science Norway, seorang peneliti ginekologi dari Norwegian University of Science and Technology, Risa Lonne-Hoffman menyebutkan, bahwa selaput dara secara budaya telah memunculkan berbagai masalah bagi wanita.

Risa menjelaskan, terdapat banyak studi yang menunjukkan bahwa banyak wanita yang tidak mengeluarkan darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual.

“Perempuan yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual sering tidak mengeluarkan darah dari selaput dara, karena hampir tidak ada pembuluh darah,” tuturnya.

“Namun, robekan dapat terjadi di tempat lain di kemaluan, terutama jika hubungan seksualnya kasar,” sambungnya menjelaskan.

Menurutnya, selaput dara bisa saja mengalami robek atau kerusakan karena aktivitas lain, seperti olahraga dan kegiatan lainnya.

Namun, pada umumnya memar di bagian miss V dapat sembuh dengan cepat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seorang wanita tidak bisa dilihat apakah ia masih perawan atau tidak hanya dari kondisi selaput daranya saja.***

Editor: Andri Wahyu Pratama

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler