Berikut ini tanda-tanda siswa atau anak yang mengalami academic burnout.
- Apatis atau cenderung tidak peduli dengan tanggung jawab tugas yang diberikan, bahkan tidak minat sama sekali.
- Suka menunda mengerjakan tugas dan pekerjaan yang berkaitan dengan pembelajaran.
- Sulit konsentrasi pada pembelajaran.
- Rasa bosan terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran.
- Kecemasan atau rasa takut pada pembelajaran dan sekolah.
- Mudah kesal dan emosi oleh hal sepele, terutama yang berhubungan dengan pembelajaran, padahal dulunya tidak.
Baca Juga: Manusia Harus Tidur 8 Jam Ternyata Cuma Mitos? Begini Penjelasan Ahli!
Setelah mengenali tanda-tanda burnout pada siswa dan anak tersebut, terdapat langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh guru dan orang tua untuk mengatasinya, sebagai berikut.
- Diskusikan dengan siswa/anak tentang apa yang mereka rasakan.
Beri mereka kesempatan untuk mengungkapkan apa saja yang membuat mereka merasa tidak nyaman dan kesulitannya.
- Tetapkan ekspektasi yang sesuai kemampuan siswa/anak.
Beberapa anak mungkin merasa frustasi dengan ekspektasi tinggi yang diberikan, jadi beri ekspektasi yang wajar sesuai kemampuannya.
- Diskusi antar orang tua dan guru.
Orang tua dan guru bisa bekerja sama ketika mengamati anak yang memiliki tanda-tanda academic burnout, dengan menyesuaikan cara belajar, jumlah tugas, target pencapaian, dan lingkungan sekolah.
Baca Juga: Bangga Sragen! 5 SMA Terbaik di Sragen Versi LTMPT, Cocok Buat PPDB 2023
- Bantu Anak Belajar Time Management
Siswa/anak sering mengalami kewalahan mengerjakan tugas-tugasnya, karena time management yang buruk. Latih siswa/anak mengelola waktu, seperti kapan waktu mengerjakan tugas, kapan les, dan kapan istirahat.
- Memberi Nasihat Tentang Stress Management
Ketika siswa/anak sudah merasa jenuh, anda bisa menggunakan waktu istirahat sambil bermain, atau melakukan aktivitas menarik lain, sehingga belajar tidak menjadi beban untuk siswa. ***