Anak Ingin Jadi Content Creator, Orang Tua Bisa Dukung Dengan Beberapa Hali ini!

- 26 Maret 2024, 20:37 WIB
Ilustrasi content creator./ pixabay.com @lifeforstock
Ilustrasi content creator./ pixabay.com @lifeforstock /

Meski bisa jadi ketika anak berfokus pada likes, komentar, hingga isi konten karena terpengaruh lingkungan sosial lainnya. Namun sikap keluarga yang tak memperhatikan anak untuk belajar mendalami proses dalam peristiwa juga bisa berpengaruh fatal pada masa depannya.

 

 

"Kadang orang tua lupa buat ngobrol soal proses, yang ditanya seringnya out put. Misalnya ngobrol setiap hari nanyanya kamu dapat nilai ujian berapa? Kamu lulus atau enggak?. Tapi tidak pernah ditanya bagaimana perasaanmu hari ini? Bagaimana kamu melakukan prosesnya? Jadi seringkali anak diajarkan untuk meraih sesuatu tapi lupa diajarkan ketika sesuatu lepas atau tidak tercapai bagaimana menanganinya," kata Saskhya.

Psikolog lulusan UI itu pun menyebutkan pembelajaran proses pada anak- anak dalam memenuhi minatnya juga perlu disesuaikan dengan usianya.

 

Misalnya pada anak- anak di bawah 14 tahun, orang tua tetap harus mendampingi dan menanyakan bagaimana prosesnya membuat video. Lalu memuji anak ketika anak berhasil membuat sebuah video.

Lalu pada anak di atas 14 tahun orang tua bisa memberikan semangat atau dukungan, ajak dia mengobrol seperti teman tanyakan bagaimana perasaannya apakah senang, sedih, atau gundah.

Agar ketika ia berproses membuat konten dan menjadi content creator ia bisa terlatih menangani hal- hal yang berada di luar kontrolnya.

Dengan menitikberatkan pada pendidikan berproses maka nantinya anak bisa menjalani minatnya dengan maksimal termasuk menjadi kreator konten yang handal dan bisa menginspirasi banyak orang.***

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x