Amir mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya untuk mengusut serta menangkap pelaku pencurian hewan ternak dengan cara yang unik ini.
Jika tidak segera ditangkap, dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang kembali seperti yang terjadi di daerah lain yang berdekatan dengan Banjarwangi.
Dia pun juga mengimbau kepada warga untuk jangan menyimpan hewan ternaknya di sembarang tempat seperti di kebun atau hutan yang jauh dari pemukiman.
Kebiasaan tersebut dinilainya sangat rawan terhadap aksi pencurian, karena pelaku merasa aman dan leluasa menjalankan aksinya tanpa pengawasan sang pemilik ternak.
"Kejadian seperti ini sebelumnya juga sudah sering terjadi, termasuk di kecamatan lain di wilayah selatan Garut.
Oleh karenanya, kami imbau warga untuk lebih berhati-hati menyimpan hewan ternaknya agar jangan di kebun atau hutan yang jauh dari pemukiman warga," ucap Amir.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, aksi pencurian kerbau dengan cara mengambil sebagian tubuhnya seperti ini juga sudah terjadi di wilayah Kecamatan Singajaya.
Dalam kurun waktu sekitar satu bulan, di wilayah tersebut telah terjadi lagi aksi yang sama.
Bedanya, di Singajaya, pencuri hanya mengambil beberapa bagian penting tubuh kerbau terutama yang banyak terdapat dagingnya.