WHO dan PBB Dikabarkan Sepakat Vaksinasi di Seluruh Dunia Harus Dihentikan, Begini Fakta Sebenarnya

12 Januari 2022, 09:20 WIB
Beredar informasi yang mengklaim bahwa WHO dan PBB mengatakan vaksinasi di seluruh dunia harus dihentikan. /Reuters

PORTAL NGANJUK – Beredar informasi yang mengklaim bahwa WHO dan PBB mengatakan vaksinasi di seluruh dunia harus dihentikan.

Kabar tentang WHO dan PBB yang minta vaksinasi di seluruh dunia harus dihentikan itu beredar melalui pesan berantai di WhatsApp.

Nemun, benarkah WHO dan PBB sebut vaksinasi di seluruh dunia harus dihentikan? Berikut faktanya.

Baca Juga: Rudal Balistik Buatan Indonesia Dikabarkan Miliki Jangkauan 1000Km Cukup Takuti China, Ini Faktanya

Diketahui sebuah narasi beredar di pesan Whatsapp yang mengatakan bahwa terdapat informasi dari WHO dan PBB bahwa vaksinasi akan dihentikan di seluruh dunia.

Dalam narasi tersebut juga mencantumkan sebuah video yang diklaim merupakan informasi penghentian vaksinasi oleh PBB dan WHO.

Adapula narasi yang disertakan dalam video adalah sebagai berikut.

JUST INFORMASI DARI KANTOR PBB WHO. UNTUK VAKSIN DI SELURUH DUNIA HARUS DI BERHENTIKAN

Baca Juga: Dikabarkan Masjid Meledak Saat Waktu Shalat Jum’at, 67 Jamaah Meninggal Dunia? Begini Faktanya

Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Pihak yang berada dalam video tersebut merupakan anggota Parlemen Eropa.

Video tersebut juga tidak membahas penghentian vaksinasi di seluruh dunia.

Melainkan menyuarakan keprihatinan penggunaan sertifikat vaksin yang dijadikan sebagai syarat untuk memasuki suatu gedung atau tempat umum di Eropa.

Video itu pun tidak ada kaitannya dengan penghentian vaksinasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Jabatan Anies Baswedan Diisukan Berakhir, Presiden Jokowi Tunjuk Risma Jadi Gubernur DKI Jakarta, Cek Faktanya

Baca Juga: Kartu Keluarga di Tahun 2022 Dikabarkan Berbentuk Seperti KTP? Ini Faktanya

Dengan demikian, narasi dalam pesan Whatsapp yang menginformasikan bahwa WHO dan PBB mengumumkan vaksinasi di seluruh dunia akan dihentikan tidak sesuai fakta.

Infromas hoaks tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Turnback Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler