PORTAL NGANJUK – Beredar kabar yang menyatakan bahwa mantan petinggi laskar FPI Munarman berjalan menggunakan tongkat usai ditembak aparat Kepolisian.
Informasi itu berawal dari sebuah kanal YouTube bernama Skema Politik yang mengunggah video dengan sampul gambar Munarman yang sedang dipapah oleh pihak kepolisian.
Pada sampul video tersebut disertai narasi, sebagai berikut:
“Mengejutkan! Nasib Petinggi FP1 Berakhir.
Berusaha Melawan Petugas, Munarman Didoor Ditempat”
Video yang diunggah oleh Skema Politik itu diberi judul, sebagai berikut:
“SATU PERSATU DICYDVK, NASIB PETINGGI FP1 BERAKHIR BEGINI ~ BERITA TERBARU”
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya sampul gambar pada video youtube itu ternyata telah diedit atau disunting menggunakan gambar lain.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian gambar Google, gambar asli yang digunakan pada sampul video ternyata adalah gambar seorang tahanan dari Polresta Malang yang ditembak usai mencoba kabur.
Yakni memperlihatkan tahanan tersebut berjalan menggunakan tongkat dengan dibantu oleh seorang petugas.
Petugas dalam foto artikel pun sama dengan petugas yang ada di sampul video Youtube tersebut.
Jika melihat isi dari video, tidak ditemukan pernyataan yang menyebutkan bahwa Munarman telah ditembak oleh petugas sehingga harus berjalan menggunakan tongkat.
Video tersebut hanya memberitakan terkait kasus Munarman dan kronologi penangkapan.
Munarman sendiri dikabarkan telah ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di kediamannya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa, 27 April 2021 silam pada sore hari.
Munarman ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam pembaiatan ISIS di UIN Jakarta, Medan, dan Makassar.
Dia juga disebut berperan dalam membuat jaringan JAD dan ISIS di Indonesia.
Usai penangkapannya, Munarman kemudian ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Cek Fakta: Penyanyi Religi Opick Sampaikan Kabar Duka, Benarkah? Simak Faktanya
Sehingga demikian, dapat disimpulkan bahwa foto yang mengklaim Munarman berjalan menggunakan tongkat karena ditembak oleh petugas, adalah hoaks.
Informasi itu masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***