Cek Fakta: Amerika Segera Lunasi Hutang 57 Ribu Ton Emas Pada Indonesia, Bersiap Rakyat Akan Makmur!

8 Februari 2022, 13:28 WIB
Cek Fakta: Amerika Segera Lunasi Hutang 57 Ribu Ton Emas Pada Indonesia, Bersiap Rakyat Akan Makmur! /Pixabay.com/Steve Bidmead

PORTAL NGANJUK – Negara Amerika dikabarkan masih memiliki beberapa hutang pada negara Indonesia, salah satunya yaitu emas murni seberat 57 ribu ton.

Hutang berupa emas tersebut diisukan dipinjam oleh Negara Amerika Serikat saat dipimpin oleh presiden John F Kennedy pada sekitar tahun 1917 – 1963.

Konon hingga kini, emas-emas tersebut menjadi misterius keberadaannya, lebih-lebih status kepemilikannya. Konon, konspirasi tingkat tinggi telah berlaku di sini.

Lantas, seperti apa fakta kebenarannya, bahwa Amerika Serikat memiliki hutan emas kepada Indonesia?

 

  1. Green Hilton Memorial Arreement, bukti sah hutang Amerika

Seperti yang sudah di singgung di bagian pengantar, banyak sekali harta-harta Indonesia yang terbang ke luar negeri, namun akan sangat panjang untuk menelusuri Kenapa dan bagaimananya.

Namun yang jelas, pada akhirnya harta-harta yang rata-rata berbentuk emas ini terkumpul sebagian dengan jumlah sekitar 57.000 ton.

Amerika Serikat lewat presiden mereka John F Kennedy, meminta belas kasih presiden Soekarno untuk meminjam harta ini demi pembangunan Amerika.

Presiden pertama Indonesia itu, menyetujuinya dan kemudian perjanjian ini dituangkan dalam Green Hilton Memorial agreement yang dibuat pada tahun 1963, hal ini jadi bukti cukup valid kalau Amerika punya hutang besar kepada Indonesia.

 Baca Juga: Dapatkan Bantuan PKH Bulan Februari 2022 Rp10,8 Juta: Cukup Modal HP dan Siapkan 2 Berkas Ini

  1. Kontroversi isi perjanjian

Pada perjanjian tersebut, diketahui Soekarno memberikan emas-emas itu namun sebagai imbalannya, presiden pertama ini meminta royalti sebesar 2,5% pertahun.

Disamping itu Presiden Soekarno juga memberikan izin kepada Amerika untuk menambang di Indonesia, dengan catatan emasnya sama sekali tidak boleh dibawa keluar.

Kennedy menyetujui, bahkan ia menyanggupi jika perjanjian ini dilanggar maka negaranya siap menerima sanksi berupa pengembalian paksa 57.000 ton emas tadi.

Perjanjian pun, ditandatangani banyak orang dan saksi, sayangnya implementasi janji ini pun mulai terlihat goyah dan tidak seperti apa yang seharusnya.

 Baca Juga: 10 Weton Pria Paling Sempurna Menurut Primbon Jawa, Paling Setia dan Pintar Cari Rezeki

  1. kematian Kennedy berbuah fatal bagi perjanjian Hilton.

Setelah perjanjian tersebut dibuat, atau tepatnya di tahun 1963 Kennedy pun tewas terbunuh dalam sebuah parade di tahun yang sama.

Kematian ini pun, berbuah fatal terhadap implementasi perjanjian penting itu. Kabar ini tentu saja, mengagetkan Bung Karno, pasalnya sekenario seperti ini tidak pernah terbayangkan olehnya.

Sudah jelas beliau segera menuntut semua harta ini dikembalikan. namun sayangnya hal tersebut tidak pernah terealisasi.

Konon emas-emas berharga itu, dipindahkan ke suatu bank dan kemudian diklaim oleh pihak-pihak tertentu.

Seperti dilansir PORTAL NGANJUK dari jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com dalam artikel “Cek Fakta! Benarkah Amerika Serikat Memiliki Hutang Emas Sebesar, 57 Ribu Ton, Kepada Indonesia” berikut kelanjutannya!

 

  1. Kematian Presiden Kennedy berdampak pada lengsernya Soekarno

Selang 2 tahun dari kematian Kennedy atau tepatnya tahun 1965, terjadilah pergolakan besar di Indonesia yang dikenal dengan G30S.

Diduga, ini juga merupakan sebuah skenario buatan untuk, melengserkan Soekarno dari kepemimpinan.

Konon, dalang dari semua in diduga merupakan ulah dari CIA. Benar saja, setelah tragedi ini usai posisi Soekarno terus turun dan akhirnya diganti oleh juniornya sendiri, yakni Soeharto.

Masih teringat akan hutang-hutang Amerika Soekarno, terus berkeinginan menuntutnya namun, fisiknya sudah lemah dan sakit-sakitan apalagi posisinya sudah bukan orang berpengaruh lagi.

Pada akhirnya, seiring dengan kematian sang presiden pertama maka, Raib sudah harapan Indonesia untuk mendapatkan warisan yang tak karuan banyaknya itu.

 Baca Juga: 2 Ciri Nyata Pria Tukang Selingkuh, Cek Apakah Pasanganmu Miliki Ciri Ini?

  1. Rusak nya perjanjian berbuah dikeruk nya Tanah Papua

Meskipun sangat berat kehilangan 57.000 ton emas bukan hal yang terlalu buruk, setidaknya Indonesia masih punya cadangan emas yang melimpah di Papua.

Sayangnya, perjanjian penting itu tidak lagi valid dan dimulai dari era Presiden Soeharto, Freeport mulai mengais emas emas di tambang grasberg dan membawa semuanya.

Mereka hanya membayar royalti yang sangat sedikit dibandingkan jumlah yang di bawah. Hingga hari, ini emas-emas Papua terus dikeruk dengan egois.

Pemerintah yang sekarang mungkin akan berupaya untuk memperbaiki keadaan walaupun kesannya lambat atau mungkin jangan-jangan malah memberikan izin untuk eksplorasi emas yang lebih besar di wilayah Papua lainnya.

Miris, ini sama sekali tak seperti rencana Bung Karno dan hasilnya memang benar-benar buruk bagi Indonesia.

Bayangkan jika semua harta ini tetapi Indonesia entah emas warisan atau emas Freeport kita pasti jadi milioner sekarang

Orang-orang yang tinggal di gerobak sampah atau kolong jembatan, mungkin sudah bolak-balik thread ke Eropa saking kayanya sayangnya, apa yang terjadi bukan seperti itu

Andai sejarah bisa dipelintir mungkin semuanya bisa benar-benar berbeda sekarang tentang emas-emas warisan itu. Apakah bangsa Indonesia sanggup merampasnya kembali!***

(Dadan Triatna/jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com)

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Jurnal Soreang

Tags

Terkini

Terpopuler