Network
PORTAL NGANJUK – Berikut adalah fakta menganai kabar Thailand didiskualifikasi dari piala AFF karena gunakan doping.
Belakangan tersiar kabar mengenai Timnas Thailand didiskualifikasi dari piala AFF karena salah satu pemainnya menggunakan Doping.
Kabar tersebut bermula dari platform media sosial Facebook di sebuah group yang memberikan klaim bahwa Thailand telah didiskualifikasi dari kejuaraan Piala AFF karena salah satu pemain diketahui memakai doping.
Baca Juga: Dikabarkan Dirjen WHO Sebut Vaksin Booster Dapat Bunuh Anak-anak, Benarkah? Cek Faktanya Disini
Di narasi itu pun dikatakan bahwa Indonesia akan kembali memiliki kesempatan bertanding karena laga leg 1 akan diulang kembali.
Unggahan oleh akun grup Facebook INFO TIMNAS INDONESIA 2022 ini juga menampilkan juga hasil tangkapan layar dari sebuah akun Youtube dengan klaim yang sama.
“Hello buat pendukung timnas Indonesia ini kabar gembira karena final piala AFF di ulang kembali karena timnas Thailand kedapatan doping, Mari kita sungguh sungguh berdoa buat timnas Indonesia kita” tulis sebuah akun di group INFO TIMNAS INDONESIA 2022.
Baca Juga: Wow! Cristiano Ronaldo Dikabarkan Adalah Keturunan Bali, Cek Faktanya Disini
Tetapi setelah dilakukan penelusuran, diketahui informasi mengenai didiskualifikasinya Thailand dari kejuaraan Piala AFF adalah informasi yang tidak benar.
Dilansir dari website resmi Piala AFF, affsuzukicup.com tidak ada informasi terkait dengan diskualifikasi tim dari Thailand.
Bahkan tak ditemukan juga informasi mengenai pemberitahuan tentang laga leg 1 yang akan diulang.
Baca Juga: Awas Air Mineral Bodong! Pastikan 5 Hal Berikut untuk Membedakannya
Terkait dengan doping, Thailand dan Indonesia memang sedang mendapat sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).
Tetapi hal itu sama sekali tak ada kaitannya dengan keikutsertaan mereka di Piala AFF 2020.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa informasi yang mengklaim Timnas Thailand didiskualifikasi dari kejuaraan piala AFF dan laga leg 1 akan diulang adalah informasi hoaks kategori misleading content atau content yang menyesatkan.***
