Network
PORTAL NGANJUK – Kasus kematian Brigadir J sampai saat ini masih ramai diperbincangkan oleh masyarakat karena menemui banyak kejanggalan.
Sebelumnya Brigadir J tewas dalam kejadian baku tembak dengan Bharada E di Rumah Dinas Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.
Akan tetapi kematian Brigadir J masih menyimpan banyak misteri terkait dengan munculnya beberapa kejanggalan usai dilakukan autopsi.
Hingga akhirnya, pihak keluarga korban akhirnya meminta dilakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J mengingat beberapa luka yang banyak ditemui di bagian tubuhnya.
Pihak Polri menyetujui hal tersebut dan dilakukan autopsi ulang dengan melibatkan pihak luar Polri demi memperoleh hasil yang transparasi dan menjaga keadilan.
Hingga saat ini. status insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J tersebut masih terus diselidiki karena diduga bahwa Brigadir J adalah korban pembunuhan berencana.
Bahkan setelah munculnya beberapa kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J ini, Perwira Tinggi Polri resmi mencopot Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo, Karo Paminal Propam Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdy Susianto.
Kapolres Jakarta Selatan tersebut sempat dinonaktifkan karena dinilai bekerja tidak sesuai prosedur dalam pengungkapan perkara tindak pindana kasus tewasnya Brigadir J.
Terlebih saat ini beredar kabar yang mengejutkan publik, yakni terdapat lima jenderal yang diduga tersangka atas kasus kematian Brigadir J.
Melalui youtube yang diunggah oleh Skema Politik tersebut tertulis thumbnail:
“5 Jenderal Jadi Tersangka Persengkongkolan Jahat Dibalik Tewasnya Brigadir J”
Video berdurasi 10 menit 5 detik tersebut menjadi viral, dan sejak artikel ini dibuat, video tersebut sudah ditonton lebih dari 25 ribu kali.
Akan tetapi benarkah fakta bahwa 5 jenderal tersebut terlibat dalam kasus kematian Brigadir J?
Apakah 5 jenderal tersebut resmi ditetapkan menjadi tersangka?
Dalam video tersebut dijelaskan bahwa penembakan masih dalam tahap penyidikan.
Pihak Kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap 2 buah HP milik Brigadir J serta video rekaman CCTV sirkuit tertutup di lokasi terdekat TKP.
Namun dalam video tersebut tidak menjelaskan bahwa lima jenderal yang diringkus adalah tersangka.
Saat ini pihak kepolisian masih belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa informasi yang menyebut terdapat lima jenderal yang jadi tersangka tewasnya Brigadir J tidaklah benar.***
