PORTAL NGANJUK – Anak merupakan titipan dari Tuhan untuk manusia atau orang tua.
Anak memiliki peran penting bagi keharmonisan keluarga.
Anak juga bisa menjadi semangat dan hiburan bagi orang tua saat dirinya lelah dalam bekerja.
Orang tua harus paham cara mengasuh anak dengan baik dan benar.
Harus memikirkan bahwa pola asuh yang dulu diajarkan oleh kakek dan nenek mungkin sudah tidak relevan dengan anak sekarang.
Baca Juga: Nonton One Piece Episode 1015 Sub Indo, Streaming dan Download Disini
Karena sudah tertinggal jauh dan berbeda generasi.
Psikologi Anak dan Remaja Grace E. Sameve M.A., M. Psi mengatakan bahwa polah asuh zaman dulu dan sekarang sangat berbeda.
Banyak faktor yang menjadi pembeda, seperti perubahan teknologi, stereotipe, dan mitos yang ada di masyarakat.
Grace memberi tahu bahwa anak tidak selamanya akan mengikuti apa yang diinginkan oleh orang tua.
Terkadang anak akan mengalami fase pubertas atau masa pemberontakan.
Pada masa ini anak rawan sekali memberontak kepada orang tua dan dominan ingin mencoba hal baru karena rasa penasaran yang tinggi.
Menurut Grace, orang tua harus tahu cara mengasuh anak dan harus terus belajar.
Baca Juga: Begini Arahan Satgas Untuk Amankan Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadhan
Seorang anak satu dengan yang lain pasti memiliki sifat atau karakter yang berbeda-beda.
Untuk orang tua harus belajar memahami anaknya sendiri dan melakukan komunikasi yang baik.
Menurut grace, pola asuh yang baik untuk sekarang bukan yang kekinian, namun lebih kearah penyesuaian kepada anak.
Formula itu bisa didapatkan dengan selalu berkomunikasi dengan anak, mengatur saat belajar dan saat harus berempati dengan anak.
Faisal dan Dewi Zuhriati merupakan pengasuh dari cucunya bernama Gala Sky Andriansyah.
Dia ditinggalkan kedua orang tuanya karena tragedi kecelakaan dan mengakibatkan meninggal dunia.
Faisal dan Dewi hanya bisa menerapkan kegigihan dan melatih Gala seperti anaknya dulu dengan rasa tanggung jawab.
Mereka juga selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya hingga dewasa.
Saat mereka harus merawat cucunya yaitu Gala, mereka bingung harus seperti apa.
Karena itu untuk sementara mereka hanya fokus pada kecukupan gizi dan perkembangannya.
Namun mereka harus berhadapan dengan perkembangan teknologi yang maju, membuat mereka harus menyesuaikan cara asuhnya.
Mereka tetap berusaha menyerap informasi secara kritis dan lebih terbuka dengan Gala.
Walaupun hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan.
Menurut psikologi lulusan Universitas Indonesia (UI) Ajeng Raviando,
Sebenarnya cara agar ikatan anak dan orang tua menjadi dekat adalah dengan cara mengolah emosi dengan baik.
Sering kali anak melakukan kesalahan yang membuat orang tua menjadi kesal dan marah.
Respon tersebut merupakan hal yang wajar, namun orang tua lupa untuk mengatur emosinya.
Seringkali anak mendengarkan emosi dari orang tuanya atau malahan anak yang menjadi pelampiasan dari orang tuanya.
Masalah ini sangat serius dan tidak boleh untuk disepelekan.
Bagi orang tua sebisa mungkin untuk tidak marah atau emosi di depan anak apalagi melampiaskan kepada anak.
Baca Juga: Link Nonton Anime Hunter x Hunter Full Episode Sub Indo Resolusi Full HD
Anak akan mengalami trauma atau tidak akan mudah terbuka dengan orang tua karena pernah menjadi bahan pelampiasan emosi orang tuanya.
Sebisa mungkin hal ini jangan terjadi dan sebagai orang tua yang baik harus bisa menahan emosi agar anak tidak terpengaruh hal negatif.
Jika emosi bisa dikontrol dengan baik, maka hubungan dengan anak akan semakin dekat dan saling terbuka satu dengan yang lain.***