PORTAL NGANJUK – Istilah dari strict parents mulai dikenal oleh publik, dikaitkan dengan kondisi anak.
Orang tua harus tahu bahaya strict parents kepada anak, bisa menjadi penyebab gangguan emosional hingga bunuh diri.
Lantas apa sebenarnya strict parents, serta dampak yang terjadi kepada anak?
Perlu diketahui bahwa istilah strict parents sudah dipelajari di ilmu psikologi.
Merupakan tekanan yang diberikan oleh orang tua kepada anak, menuntut anak untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan orang tua.
Tanpa disadari sifat ini sering muncul di kalangan masyarakat sekitar.
Biasanya terlihat orang tua suka menyuruh anaknya untuk mengikuti semua keinginannya, jika tidak menurut akan mendapatkan hukuman.
Perilaku ini sangat merugikan anak, mental, emosi, dan kesabaran anak sangat diuji.
Cara mendidik seperti ini sangat tidak dianjurkan, bisa menghilangkan rasa kreatif anak, stres, dan sakit.
Kejadian yang paling parah, bisa menyebabkan mental dan emosi anak terganggu, dia akan memilih bunuh diri dari pada tidak bisa mengikuti permintaan orang tua.
Data yang dijelaskan oleh Kepolisian RI per tahun 2022 tercatat 671 kasus kematian disebabkan karena butuh diri.
Selain itu bunuh diri memberikan 1,4 persen kematian di seluruh dunia.
Rata-rata bunuh diri dilakukan pada usia produktif, antara 15-29 tahun.
Anak yang mengalami kejadian seperti ini biasanya kurang kasih sayang.
Baca Juga: Kiamat Sudah Dekat? Yakjuj Makjuj Diyakini Telah Keluar, Tandanya Tembok Penghalang Mulai Rusak
Hidupnya hanya untuk memenuhi permintaan dari orang tua, hampir tidak ada waktu untuk istirahat.
Pikiran dan tenaga semua tertuju pada tujuan yang telah direncanakan oleh orang tua.
Selain itu sikap strict parents biasanya disandingkan dengan kepemimpinan otoriter.
Tidak terima masukan dari orang lain, jika permintaan yang diberikan adalah A, maka A harus didapatkan bagaimanapun caranya.
Orang tua yang tidak sadar telah menggunakan aturan atau tuntutan yang sangat banyak.
Tanpa sadar ini termasuk dalam bentuk strict parents kepada anak.
Memang peran orang tua untuk mengontrol kegiatan anak, namun tidak secara utuh.
Anak memiliki dunia bermain, memiliki masa dimana dirinya mencoba hal yang diinginkan.
Jika hanya berpatokan oleh keinginan orang tua, dia tentu tidak ada waktu untuk bergaul dengan sebayanya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Bertema Fantasi Terkeren Musim Ini. Salah-satunya Rubah Berekor Sembilan
Ada banyak kasus yang telah ditemukan mengenai strict parents, mereka cenderung menggunakan kekerasan untuk intimidasi.
Anak yang seharusnya dilindungi, justru mendapat tekanan dan pastinya merasa ketakutan.
Jika keinginan orang tua tidak tercapai, hal yang biasa dilakukan mempermalukan anak di depan umum.
Cara ini sangat membuat mental anak turun, rasa kepercayaan dirinya akan terganggu.
Tidak sedikit dari kejadian ini anak merasakan trauma yang mendalam.
Sebagai orang tua seharusnya mengatur porsi aturan atau tuntutan kepada anak.
Dari pihak anak cukup sulit, mungkin bisa menggunakan cara menghindari perdebatan, serta mencoba beberapa cara untuk mengubah pola pikir orang tuanya.
Jangan sampai generasi muda menjadi kurang kreatif akibat didikan dengan sikap strict parents.***