Meskipun Pieter Sambo tidak jadi naik pangkat sebagai Kapolri, namanya terus terkenang menjadi sejarah polisi.
Semenjak pensiun dari profesi polisi, banyak anak buah yang tetap hormat ketika berpapasan dengannya.
Tidak hanya ramah dengan rekan seperjuangan, ajudan Pieter Sambo sering berkunjung untuk sekedar melaporkan kinerja yang dilakukan selama ini.
Walaupun masa menjadi polisi telah usai, kejujurannya banyak diakui oleh orang sekitar, tidak terkecuali para ajudannya dulu.
Bagi yang belum tahu ternyata Pieter Sambo sejak awal masuk dalam satuan perwira intelijen Polri, mengawali dengan menjadi seorang Brimob dan mengakhiri masa produktif tahun 1991.
Pernah dekat dengan mantan panglima ABRI Jenderal LB Moerdani, selain itu dulu sempat bertugas di Irian Jaya pada tahun 1984 hingga 1986.
Karena bergabung dengan satuan intelijen, tidak heran ayah Ferdy Sambo pintar dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, serta strategi untuk mengalahkan musuh.
Ilmu yang didapat bukan dari dalam negeri, menimba ilmu di KGB Uni Soviet hingga mampu belajar di CIA Amerika.
Selain bahasa Indonesia, ada 2 bahasa lain yang dikuasai, yaitu Inggris dan bahasa Rusia.