Sehingga pada momen seperti inilah dimana sang anak pertama kali menginjakkan kakinya ke tanah.
Adapun dalam acara serangkaian kegiatan Tedak Siten ini memiliki makna serta arti yang menyimbolkan bimbingan dari kedua orang tua kepada sang anak.
Hal itu terlihat ketika melakukan serangkaian prosesi dan ubarampe yang digunakan.
Dalam kegiatan Tedak Siten tersebut perlu dipersiapkan juga Uba Rampe atau perlengkapan seperti jadah sebanyak 7 warna warni serta tangga yang terbuat dari tebu.
Selain itu juga ada kurungan yang biasanya berbentuk seperti kurungan ayam yang didalamnya diisi dengan barang seperti, mainan, alat tulis, dan air untuk membasuh serta memandikan anak.
Bahkan, ada juga pisang raja, ayam panggang, jajan pasar, udhik-udhik, berbagai jenis jenang-jenangan, tumpeng lengkap dengan gudangan serta tidak lupa dengan nasi kuning.
Demikian informasi tentang Tedak Siten adalah apa, tradisi masyarakat berasal dari mana yang dilakukan oleh anak Atta Halilintar dan Aurel, Ameena Hanna Nur Atta.***