Network
PORTAL NGANJUK – Tragedi meletusnya Gunung Semeru membuat masyarakat teringat dengan Ramalan Jayabaya.
Seperti diketahui, Gunung Semeru meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin.
Banyak yang menghubungkan meletusnya Gunung Semeru dengan Ramalan Jayabaya.
Baca Juga: PVMBG Peringatkan Masih Ada Kemungkinan Gunung Semeru Erupsi Kedua
Dalam Ramalan Jayabaya disebutkan bahwa ada dua gunung yang berpengaruh di Pulau Jawa.
Dua gunung yang dimaksud Ramalan Jayabaya adalah Gunung Slamet dan Gunung Semeru.
Ketika Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021 kemarin, ada 1 korban jiwa dan puluhan korban luka akibat terkena lava panas.
Baca Juga: Update Terbaru Erupsi Gunung Semeru: Banyak Rumah Roboh hingga Sejumlah Warga Dinyatakan Hilang
Untuk mengingat kembali sejarah yang ada di tanah Jawa, berikut penjelasan tentang Ramalan Jayabaya.
Dalam beberapa karya sastra, disebutkan terdapat ramalan yang dibuat oleh Maharaja Jayabaya.
Maharaja Jayabaya adalah seorang raja di Kerajaan Kediri yang memerintah pada abad ke-12.
Maharaja Jayabaya dikenal sebagai sosok visioner yang unggul, sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Semarangku dalam artikel “2 Kunci Ramalan Jayabaya. Pulau Jawa akan Terbelah Menjadi Dua Jika Gunung Semeru Meletus”
Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 Maharaja Jayabaya berucap suatu saat Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.
Dengan Ramalan Jayabaya tersebut, kali ini banyak yang meyakini mitos bahwa Pulau Jawa terbelah akan terjadi.
Banyak masyarakat meyakini jika Ramalan Jayabaya selalu terbukti, salah satunya adalah sebelum perang untuk meraih kemerdekaan Indonesia saat Jepang masih menjajah.
Ramalan Jayabaya lain yang juga terbukti adalah ungkapan masa penjajahan Belanda yang seumur jagung (3,5 bulan) yang dimaknai dijajah 3,5 abad.
Kemudian yang kembali viral adalah mitos Pulau Jawa yang akan terbelah.
Akan tetapi, dalam ramalan tersebut ada satu kunci lagi yang juga terlibat, yaitu Gunung Slamet.
Konon katanya, jika Gunung Slamet dan Gunung Semeru meletus dahsyat, maka Pulau Jawa akan terbelah dua.***(Fitriyatur Rosidah/Semarangku)
