Di tengah-tengah kegiatanny menggarap sawah, tiba-tiba petir menyambar tubuh Ki Ageng Selo.
Namun dengan kesaktiannya, Ki Ageng Selo menangkap petir yang menyambarnya tersebut dan mengikatnya pada sebatang pohon gandrik.
Setelah mengikat petir yang ditangkapnya itu, Ki Ageng Selo lalu melanjutkan kegiatannya manggarap sawah.
Usai menggarap sawah, Ki Ageng Selo membawa petir tersebut ke Raden Patah (Sultan Demak) dan para Walisongo.
Hal aneh terjadi saat petir tersebut dibawa ke keraton Demak, petir itu tiba-tiba berubah menjadi seorang kakek-kakek.
Baca Juga: Waspada! Omicron Semakin Menggila, Kini Terdeteksi di Hotel Isolasi Menteng dan Cempaka Putih
Raden Patah selaku Sultan Demak memerintahkan untuk mengurung petir itu disebuah kurungan dan menempatkannya di alun-alun keraton Demak.
Sontak hal tersebut langsung menjadi tontonan warga sekitar keraton.
Ditengah kerumunan orang yang menonton, tiba-tiba datang seorang nenek membawa kendi berisi air.