Namun di Telegram jumlah maksimal anggota sebuah group dapat mencapai hingga puluhan ribu anggota, hal tersebut tentu membuat pesan dapat disebarkan dengan lebih cepat.
Tetapi, justru fitur-fitur tersebutlah yang sama mengundang kontroversi.
Hal tersebut dikarenakan sangat memungkinkan para kriminal dan kelompok lainnya mengatur strategi untuk menghindari tindakan hukum.
Selain kontroversi tersebut, di Jerman, Telegram dipandang sebagai sumber teori konspirasi dan ujaran-ujaran kebencian, terutama saat negara tersebut berusaha memerangi COVID-19.
Itulah alas an kenapa jerman mengancam akan menutup layanan Telegram di negaranya.