Dikutip PORTAL NGANJUK dari laman Berita Pikiran Rakyat.com
Ayu dan Nur berusaha keras agar di izinkan melakukan kegiatan KKN di desa Penari tersebut.
Berbagai upaya telah dilakukan agar Pak Prabu yang merupakan Kepala Desa setempat dapat mengizinkan niat baik mereka.
Atas desakan dari anak-anak tersebut dan juga melalui bahan pertimbangaan akhirnya Pak Prabu dapat mengizinkan kegiatan KKN didesanya.
Ayu, Nur, Widya, Bima, Anton, dan Wahyu akhirnya sampai di desa terpencil tersebut.
Nur merasa ada yang aneh dengan keadaan desa yang terbilang sepi dan horor.
Begitu juga dengan Widya, dia juga merasakan ada hal yang aneh di desa Penari tersebut.
Widya mendengar ada suara gamelan yang sangat ramai akan tetapi tidak ada orang yang memainkan gamelan tersebut.
Kemudian Widya menceritakn kejadian aneh tersebut kepada Pak Prabu, akan tetapi Pak Prabu menyangkalnya.
Dia mengatakan mungkin itu halusinasinya saja, dia mengatakan di desanya termasuk ke dalam desa yang aman.