Apalagi yang diselali menggunakan atribut keagamaan seperti jubah dan serban, seolah mencerminkan bahwa Samsudin adalah orang hebat.
Mengutip dari NU Online, Gus Fahrur menghimbau masyarakat untuk bisa membedakan posisi kiai dan dukun.
"Kita percaya memang doa-doa itu sangat bermanfaat. Tapi kalau yang sifatnya konten-konten, pamer-pamer, itu jelas sulapan. Karena tidak mungkin kiai seperti itu. Kiai itu justru sembunyi. Kiai nggak mau mempertontonkan yang seperti itu, takut riya," kata Gus Fahrur.
itulah kabar terbaru dari perseteruan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah.***