Network
PORTAL NGANJUK - Belakangan ini Kasus Rafael Alun Trisambodo telah menyeret nama sejumlah pihak.
Kini artis berinisial R diduga terlibat pencucian uang oleh mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tersebut, sang artis dikabarkan telah dilaporkan oleh Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.
“Beberapa aset dari Rafael yang sudah diperiksa, ternyata Rafael terakses dengan orang kaya baru yang mengendalikan bisnis,
Modal dasarnya saja Rp170-an miliar, lalu bisnis ini angkanya triliun. Inisialnya orang kaya baru itu R. R tersebut laki-laki, orang kaya baru, di Jakarta tinggalnya, sangat dikenal,” ujarnya.
Raffi Ahmad menjadi salah satu orang yang diduga terlibat pencucian uang tersebut, namun Amy Qanita, ibunda Raffi, percaya bahwa inisial R itu bukanlah putra sulungnya.
“Kalau mama sih pas pertama dengar haqqul yaqin sih enggak karena mama kan tahu banget gimana Raffi, kerja keras seperti apa,
Jadi pas baca itu juga enggak mungkin. Jadi biasa aja. Enggak kaget juga karena tahu banget,” tutur Amy.
Selain Amy, keluarga Raffi yang lain juga santai dengan pemberitaan ini karena yakin ayah dua anak itu tidak terlibat. Amy mengaku tak mengenal Rafael Alun.
“(Raffi) enggak (kenal dengan Rafael). Sama sekali enggak. Haqqul yaqin (Raffi tidak terlibat),” ucap Amy dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.
Mendengar ramainya pemberitaan ini, pengacara kondang Hotman Paris langsung menghubungi Raffi.
Suami Nagita Slavina itu menyatakan bahwa ia tak terlibat dalam kasus tersebut dan tidak mengenal Rafael Alun.
“Beredar berita viral seolah-olah kasus pajak Rafael ada hubungan bisnis dengan sahabat saya Raffi Ahmad. Saya barusan telepon Raffi Ahmad, kata Raffi Ahmad dia tidak mengenal Rafael tidak ada hubungan dan bisnis sama sekali,” ujar Hotman Paris.
Hotman yakin Raffi membuat pengakuan jujur kepadanya. Pengacara 60 tahun itu menegaskan bahwa inisial R yang dimaksud bukanlah Raffi.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyampaikan agar masyarakat tidak sungkan memberi informasi yang relevan demi kepentingan proses penyidikan.
“Kami berharap masyarakat yang punya data dan informasi dengan perkara yang sedang kami tangani silakan sampaikan,” ujar Ali Fikri.***
