Fakta Pesugihan Gunung Kawi Malang, Dongeng Yang Menyeleweng

- 26 Maret 2024, 20:52 WIB
/

Portalnganjuk.com –  Gunung Kawi yang terletak di Desa Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikenal orang banyak sebagai tempat pesugihan.

 

Dan juga gunung ini menyimpan misteri terkait keberadaan pohon dewandaru yang dipercaya mampu menjadi perantara datangnya kekayaan.

 

Mitosnya, barang siapa melakukan semedi di bawah pohon dewandaru selama tiga hari dan tidak sengaja kejatuhan salah satu bagian pohon, entah itu ranting, daun, atau buah, ia akan mendapatkan kekayaan.

 

Mitos ini membuat orang sampai rela menanam pohon dewandaru di depan rumah, berharap bisa kaya mendadak. Mitos ini juga membuat masyarakat sekitar Gunung Kawi melarang siapa pun memetik buah dan menggoyang pohon dewandaru.

 

Pohon dewandaru adalah perdu dengan bertinggi 5 meter hingga 8 meter. Batangnya tegak, berbentuk bulat, dan berwarna cokelat.

 

Menurut penduduk Gunung Kawi, tidak ada yang tahu sejak kapan pohon ini tumbuh di daerah tersebut. Ada yang bilang bahwa Kiai Imam Sudjono yang menanamnya pada 1871.

 

Kiai Imam Soedjono atau Raden Mas Imam Sudjono merupakan salah satu senapati Pangeran Diponegoro.

 

Selain kesakralan yang dielu-elukan masyarakat selama ini, pohon ini punya manfaat lain. Kayu dewandaru kerap dimanfaatkan untuk aksesori, seperti tasbih, gelang, akik, dan kalung.

 

Di beberapa daerah di Jawa Tengah, yakni Semarang, Pati, Karimun Jawa, dan Jepara, kayu dewandaru disulap menjadi tongkat.

 

 

Jika berkunjung ke Gunung Kawi, Anda bisa menemukan Pohon Dewandaru pada komplek makam Kyai Imam Sudjono dan Raden Mas Zakaria II.

 

Pohon yang sudah ada sejak tahun 1871 ini tumbuh menjulang tinggi dan kini berbatas pagar besi setinggi 2 meter dengan lebar 0,5 meter tiap sisinya.

 

 

Setiap bulan September, Pohon Dewandaru Gunung Kawi ini akan berbuah. Saat itu lah banyak orang berlomba-lomba mendapatkan “jimat” keberuntungan.

 

Sebagian orang bahkan rela menginap dan tidur di bawah Pohon Dewandaru, demi mendapatkan ranting, daun, atau buah yang terjatuh.

 

Setiap bagian tersebut memiliki arti masing-masing. Jika yang terjatuh adalah daun, beberapa orang percaya akan mendapat rejeki berupa uang.

 

Maka biasanya, daun ini disimpan dalam dompet sebagai jimat. Jika buahnya yang terjatuh, ini menandakan datangnya rejeki yang lebih besar.

 

Menurut kepercayaan, seseorang yang sudah berharap kejatuhan dalam 3 hari namun tidak mendapatkan apa-apa, maka ini adalah pertanda bahwa keinginannya menjadi kaya belum saatnya terkabulkan.

 

Beberapa orang yang mengalami hal ini adalah orang yang hakikatnya sudah hidup berkecukupan, atau orang-orang yang mengharapkan kekayaan instan dari Gunung Kawi.***

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x