Korea Utara Siap Perang Nuklir, Kim Jong Un Ancam Korsel Jika Lakukan Ini

29 Juli 2022, 18:18 WIB
/UPI/KCNA/EPA-EFE

PORTAL NGANJUK – Yoon Suk Yeol selaku Presiden baru di Korea Selatan (Korsel) mendapatkan ancaman dari Kim Jong Un selaku pemimpin Korea Utara (Korut).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kim Jong Un langsung dalam pidato terbaru yang dilontarkannya pada Kamis, 28 Juli 2022 saat memperingati 69 tahun gencatan senjata yang mengakhiri perang Korea.

Kim Jong Un menyampaikan pidatonya mengenai peringatan gencatan senjata dan mengancam akan membinasakan Korea Selatan jika melakukan upaya untuk melumpuhkan Korea Utara.

Tak hanya itu Kim Jong Un juga tak gentar untuk mengadakan perang nuklir melawan Amerika Serikat.

“Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menangani krisis apapun, serta pencegahan perang nuklir, negara kami juga sepenuhnya siap untuk lakukan mobilisasi kekuatan absolutnya dengan setia, dan akurat sesuai dengan misi yang diberikan,” dikutip PORTAL NGANJUK dari Reuters.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah pejabat dari Amerika Serikat, Seoul dan Korea Utara bertemu.

Konfrontasi dengan Amerika Serikat itu telah menimbulkan konflik yang memicu ancaman penggunaan alat perang berupa nuklir.

Akibat konflik yang terjadi, Korea Utara harus meningkatkan pertahanan negaranya.

Diketahui bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya semenjak tahun 2017.

Dalam pidatonya, Kim Jong Un menuduh jika Amerika Serikat terus melakukan tindakan yang semakin memperkeruh hubungan dengan Korea Utara, bahkan AS juga dituduh ‘bermuka dua’.

Disamping itu dalam pidatonya, Kim Jong menyebut nama presiden Korea Selatan sebanyak tiga kali serta melabeli militernya sebagai gangster.

Pemimpin Korut itu mengutuk Amerika Selatan dan Korsel dalam pidatonya untuk menandai ‘Hari Kemenangan’ gencatan senjata Perang Korea.

Merujuk pada pernyataan Korea Selatan tentang strategi melawan ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara termasuk melalui penguatan kemampuan serangan “Kill Chain”.

Kim Jong Un menganggap bahwa upaya yang dilakukan Korea Selatan tersebut berbahaya dan akan mendapatkan hukuman.

“Upaya berbahaya seperti itu akan segera dihukum oleh pasukan yang kuat, dan pemerintahan Yoon Seok Yeol serta militernya akan dihancurkan,” tutur Kim Jong Un.

Pemimpin Korea Utara itu juga mengatakan bahwa Pyongyang tidak akan menoleransi atas “pernyataan tidak masul akal” dari militer Korea Selatan.

Dikutip PORTAL NGANJUK dari laman Aljazeera, Leif-Eric Easley, seorang professor di Universitas Ewha, Seoul mengatakan bahwa program nuklir dan rudal Korea Utara melanggar hukum internasional, tetapi Kim coba menggambarkan sebagai upaya yang benar untuk membela diri.

Kim mengungkapkan berulang kali soal mencegah perang nuklir dan juga mengancam akan menggunakannya.

Meskipun Kim tidak memberi petunjuk jelas apakah rezim akan melakukan uji coba nuklir lagi, tetapi angkatan bersenjata milik Korea Utara sudah siap menghadapi krisis.

Penangkal nuklir pun juga sudah siap untuk digunakan kekuatannya dengan tepat, cepat, dan akurat sesuai misinya.

Bahkan pada Januari, dikatakan telah melakukan uji rudal hipersonik dan kemudian meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilarang serta rudal yang dikatakan tersebut dapat membawa senjata nuklir taktis.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler