Pasukan Tentara Israel Akui Tanpa Sengaja BUNUH Tiga Sandera yang Ditahan Hamas

16 Desember 2023, 20:17 WIB
Ilustrasi Tentara Israel /Reuters/

Portalnganjuk.com – Militer Israel pada Jumat (15 Desember 2023) mengakui bahwa tentara mereka tanpa sengaja membunuh tiga sandera yang ditahan Hamas di Gaza selama insiden yang saat ini "sedang ditinjau".

Menurut pernyataan militer Israel, tentara mereka sedang terlibat dalam pertempuran dengan pejuang Hamas ketika mereka melihat tiga pria bersenjata yang sedang berjalan di dekat mereka. Tentara Israel mengira "tiga sandera Israel tersebut seperti ancaman dan akibatnya tentara mengarahkan tembakan kepada mereka hingga tewas."

Namun, setelah pertempuran mereda, militer Israel menyadari bahwa tiga pria yang mereka tembak adalah sandera yang ditahan Hamas.

Militer Israel mengatakan bahwa insiden tersebut sedang "sedang ditinjau". Mereka mengatakan berjanji akan melakukan investasi secara transparan atas peristiwa tersebut, sekaligus menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.

Diketahui, Tiga sandera yang tewas adalah Yotam Haim, 28 tahun, Samer Talalka, 25 tahun, dan Alon Shamriz, 26 tahun. Ketiganya diculik oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Forum Keluarga Orang Hilang dan Sandera, yang mewakili keluarga para sandera, menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam. Dalam sebuah pernyataan, forum tersebut mengatakan bahwa mereka "sangat terkejut dan sedih" atas kematian para sandera.

"Yotam adalah musisi berbakat dan penggemar musik metal yang mengidolakan band Megadeth, dan Samer adalah penggemar olahraga sepeda yang suka kelililng dan suka berkumpul dengan teman-temannya," demikian disampaikan oleh forum tersebut.

Kematian tiga sandera itu telah menuai kecaman internasional. Banyak negara dan organisasi telah mendesak Israel untuk membuka penyelidikan independen atas insiden tersebut.

Diketahui juga, Dalam beberapa hari terakhir, Israel terlibat pertempuran sengit dengan pejuang Hamas yang sering menggunakan pakaian sipil. Pada Rabu, 13 Desember 2023, Israel mengumumkan kekalahan terburuknya dalam konflik ini karena kehilangan sebanyak 10 tentara dalam waktu 24 jam.

Hamas menyerbu kota-kota Israel dan membunuh 1.200 orang serta menyandera 240 orang pada 7 Oktober 2023. Israel kemudian melakukan serangan balasan secara membabi buta dan tidak pandang bulu, menyebabkan hampir 19.000 tewas di Gaza. Jumlah yang tewas diperkirakan lebih besar karena masih ada yang tertimbun di reruntuhan bangunan.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Jutaan orang Palestina telah kehilangan tempat tinggal, dan akses ke makanan, air, dan perawatan kesehatan sangat terbatas.

PBB telah berulang kali menyerukan gencatan senjata di konflik Israel-Hamas. Namun, hingga saat ini, gencatan senjata belum tercapai.

Disisi lain, Selama masa gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023, Hamas membebaskan lebih dari 100 orang wanita, anak-anak, dan orang asing yang ditahan di Gaza untuk ditukar dengan 240 wanita remaja Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Pembebasan tahanan ini merupakan bagian dari upaya untuk meredakan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Jutaan warga Palestina telah terjebak dalam konflik selama lebih dari dua dekade, dan kondisi kehidupan di Gaza sangat buruk.

Pembebasan tahanan ini juga merupakan langkah penting menuju perdamaian antara Israel dan Palestina. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi, dan konflik Israel-Hamas diperkirakan akan terus berlanjut.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Terkini

Terpopuler