Keadaan Memburuk, Ekonomi Jerman Terancam Jatuh ke Jurang Resesi

16 Februari 2024, 18:41 WIB
Keadaan Memburuk, Ekonomi Jerman Terancam Jatuh ke Jurang Resesi /Pixabay/Gerd Altmann

PortalNganjuk.Com - Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) memperkirakan bahwa output ekonomi Jerman akan mengalami penurunan sebesar 0,5 persen pada tahun 2024, menandakan potensi kemungkinan jatuhnya ekonomi negara tersebut ke dalam jurang resesi yang lebih dalam.

Pada tahun sebelumnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman mengalami penurunan sebesar 0,3 persen.

Ini merupakan kali kedua dalam sejarah pascaperang bahwa output ekonomi Jerman mengalami penurunan dalam dua tahun berturut-turut, sejak krisis struktural awal tahun 2000-an.

"Peringatan ini secara jelas menunjukkan bahwa Jerman dan Eropa harus segera menanggapi masalah ini dengan serius.

Masalah struktural terus memberatkan perekonomian," kata Direktur Pelaksana DIHK, Martin Wansleben.

Wansleben juga menyatakan bahwa risiko bisnis untuk perusahaan tetap tinggi. Lebih dari separuh perusahaan Jerman mengkhawatirkan harga energi dan bahan mentah, kekurangan tenaga kerja terampil, permintaan domestik, dan biaya tenaga kerja, menurut survei yang melibatkan lebih dari 27.000 perusahaan dari berbagai sektor.

"Kekhawatiran meningkat karena hampir tiga dari lima perusahaan menganggap kondisi kerangka kebijakan ekonomi sebagai risiko bisnis," tambah Wansleben.

Dana Moneter Internasional (IMF) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman pada akhir Januari, memperkirakan pertumbuhan tipis sebesar 0,5 persen.

Meskipun demikian, hal ini menempatkan Jerman di antara negara-negara industri dengan kinerja terburuk.

Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, mengungkapkan kekhawatirannya, menyebut bahwa Jerman tertinggal karena kurangnya pertumbuhan ekonomi.

Ia menyatakan bahwa lokasi tersebut tidak lagi bersaing secara kompetitif.

Pemerintah Jerman berencana untuk menyampaikan sejumlah proposal untuk agenda pertumbuhan dalam bulan ini.

Pada pertengahan tahun nanti, sekelompok ahli juga akan mempublikasikan serangkaian proposal untuk reformasi pajak perusahaan, kata Lindner kepada surat kabar Handelsblatt pada awal Februari. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler