PORTAL NGANJUK – Selama periode sejarah kuno hingga meletusnya Perang Dunia ke 1 meletus, penduduk di negara Timur Tengah hidup dengan cara nomaden atau perpindah-pindah.
Sebelum Revolusi Industri lahir, negara ini hidup dari pemasukan peziarah yang ingin melakukan haji atau umrah.
Negara ini adalah negara Saudi, walaupun mendapatkan pemasukan dari haji dan umroh, akan tetapi masih kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup penduduk disana.
Akan tetapi ini berbeda ketika kandungan minyak bumi ditemukan disana setelah bertahun-tahun Perang Dunia ke 1 usai.
Tahun 1938, Raja Arab Saudi saat itu, King Abdul Aziz bin Abdul Rahman Alu Saud, meminta bantuan kepada sekelompok insiyur asal Amerika Serikat
Untuk melakukan penggalian di sejumplah Kawasan di Saudi Arabia, dengan tujuan awal menemukan sumber mata air tawar.
Tapi, Bukanya sumber air tawar yang mereka temukan malah justru minyak bumi, bagi insinyur AS temuan minyak bumi ini laksana temuan emas.
Tapi bagi Raja Arab temuan itu biasa saja, akan tetapi setelah melihat ramainya kapal tanker mengangkut hasil pengeboran minya ke negara-negara Eropa dan Amerika sang Raja baru sadar tentang potensi minyak bumi tersebut.