VIRAL! Depresi akan Peperangan yang Tak Berkesudahan, Beberapa Tentara Rusia Tembaki Diri Mereka Sendiri

- 21 Maret 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi penembakan. Dalam Sebulan Terakhir 10 Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel.
Ilustrasi penembakan. Dalam Sebulan Terakhir 10 Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel. /Pixabay

PORTAL NGANJUK - Invasi yang dilakukan oleh negara Rusia ke Ukraina hingga belum usai dan terus terjadi susulan rudal.

Hal yang  mengejutkan terjadi pada tentara Rusia yang seakan dihantui mimpi buruk karena terus menggempur Ukraina.

Disebutkan terdapat beberapa tentara Rusia yang menembaki badan mereka sendiri tepat dibagian kaki guna menghindari peperangan terhadap Ukraina.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Film The Batman 2022, Subtitle Indonesia, 176 Menit Full, 1080P

Bahkan dikabarkan, para pasukan Rusia itu mencari amunisi Ukraina hanya untuk melukai diri mereka sendiri, sehingga saat pergi ke rumah sakit tak terlihat seperti luka yang disengaja.

Dalam sebuah percakapan bersama seorang sumber, seorang tentara Rusia mengungkapkan petugas menembak diri mereka sendiri di kaki.

"Mereka (Ukraina) telah menembaki kami selama 14 hari, kami takut," ucapnya.

Bahkan ia mengaku telah mencuri makanan, mebobol rumah hingga membunuh warga sipil.

"Kami mencuri makanan, membobol rumah. Kami membunuh warga sipil," tuturnya.

"Petugas Rusia menembak diri mereka sendiri di kaki untuk pulang. Ada mayat di mana-mana," katanya lagi, dikutip dari Express.

Seorang warga Rusia lainnya mengatakan bahwa pasukan "mencari amunisi Ukraina untuk menembak diri mereka sendiri di kaki dan pergi ke rumah sakit".

Laporan tersebut muncul karena diyakini moral di antara pasukan Rusia telah mencapai titik terendah setelah invasi ke Ukraina, mental mereka diduga mulai kena imbas menghadapi perlawanan sengit.

Diperkirakan bahwa hukuman yang keras dijatuhkan kepada pasukan yang pergi ketika mereka kembali ke Rusia.

Baca Juga: Terjebak! 5 Cara Menghadapi Toxic Family, Ketika Rumah Bukan Lagi Tempat yang Nyaman

Beberapa tentara juga sangat tidak senang dengan kekejaman yang diminta untuk mereka lakukan, termasuk serangan terhadap rumah sakit.

Seorang petugas pengintai, mengatakan kepada media internasional pekan ini bahwa pasukan mungkin "bangkit" melawan Valdimir Putin.

"Saya ingin memberi tahu panglima tertinggi kami untuk menghentikan aksi teror di Ukraina karena ketika kami kembali, kami akan bangkit melawannya," ucapnya.***

Editor: Alfan Amar Mujab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah