Network
PORTAL NGANJUK – Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 50.000 unit hunian Palestina telah mengalami kerusakan sebagian atau seluruhnya di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung. Sekitar 10.000 unit rumah hancur total.
Jika diperkirakan, Sekitar 50 persen dari jumlah unit hunian di Jalur Gaza, Palestina mengalami kerusakan sebagian atau seluruhnya akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong pesisir tersebut, ungkap seorang pejabat Palestina pada Minggu 22 Oktober 2023.
"Pendudukan Israel sengaja merusak bangunan tempat tinggal, fasilitas umum, dan fasilitas layanan," kata Salama Maarouf, kepala kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Jalur Gaza.
"Akibat dari serangan udara Israel yang semakin intensif, lebih dari 165.000 unit rumah mengalami kerusakan sebagian dan hampir 20.000 unit rumah hancur total atau tidak layak dihuni," jelas Maarouf.
Kerusakan ini telah menyebabkan jutaan orang Palestina kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau ke tempat penampungan sementara.
Dijadikan salahsatu alasan, Serangan udara Israel dipicu oleh serangan skala besar Hamas terhadap sejumlah target militer dan kota Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas tersebut menewaskan sedikitnya 14 orang di Israel, termasuk 12 tentara.
Serangan Hamas tersebut merupakan tanggapan atas serangan Israel di Tepi Barat yang menewaskan seorang warga Palestina. Serangan Israel tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan roket Palestina yang menargetkan Israel.
Konflik ini telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan di kedua belah pihak. Ketegangan antara Israel dan Hamas memiliki potensi untuk menjadi lebih luas, dan memiliki konsekuensi serius bagi kawasan tersebut.
Sementara dari pihak Palestina, Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 4.651 jiwa, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas pada Minggu. Angka tersebut termasuk 1.903 anak-anak.
