Pasukan Tentara Israel Akui Tanpa Sengaja BUNUH Tiga Sandera yang Ditahan Hamas

- 16 Desember 2023, 20:17 WIB
Ilustrasi Tentara Israel
Ilustrasi Tentara Israel /Reuters/

Hamas menyerbu kota-kota Israel dan membunuh 1.200 orang serta menyandera 240 orang pada 7 Oktober 2023. Israel kemudian melakukan serangan balasan secara membabi buta dan tidak pandang bulu, menyebabkan hampir 19.000 tewas di Gaza. Jumlah yang tewas diperkirakan lebih besar karena masih ada yang tertimbun di reruntuhan bangunan.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Jutaan orang Palestina telah kehilangan tempat tinggal, dan akses ke makanan, air, dan perawatan kesehatan sangat terbatas.

PBB telah berulang kali menyerukan gencatan senjata di konflik Israel-Hamas. Namun, hingga saat ini, gencatan senjata belum tercapai.

Disisi lain, Selama masa gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023, Hamas membebaskan lebih dari 100 orang wanita, anak-anak, dan orang asing yang ditahan di Gaza untuk ditukar dengan 240 wanita remaja Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Pembebasan tahanan ini merupakan bagian dari upaya untuk meredakan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Jutaan warga Palestina telah terjebak dalam konflik selama lebih dari dua dekade, dan kondisi kehidupan di Gaza sangat buruk.

Pembebasan tahanan ini juga merupakan langkah penting menuju perdamaian antara Israel dan Palestina. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi, dan konflik Israel-Hamas diperkirakan akan terus berlanjut.***

 

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah