Diperkirakan Perang Gaza Makin Meluas, Kemlu Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Lebanon

- 28 Desember 2023, 16:19 WIB
Diperkirakan Perang Gaza Makin Meluas, Kemlu Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Lebanon
Diperkirakan Perang Gaza Makin Meluas, Kemlu Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Lebanon /Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS/

Portalnganjuk.com – Kementerian Luar Negeri RI akan menyiapkan strategi untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Lebanon, jika perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza, makin meluas menuju Lebanon, dan berakhir kian memburuk.

Informasi terakhir, memperlihatkan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel, dan diperkirakan akan terus meningkat setelah Hizbullah dan Israel saling tembak di perbatasan, sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan balasan tak terduga ke Israel.

Serangan Israel tersebut telah menyulut konflik yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata lain yang bersekutu dengan Iran di seluruh Timur Tengah.

Kelompok-kelompok bersenjata tersebut, termasuk Hizbullah di Lebanon, dan telah mengancam akan membalas serangan Israel.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa strategi evakuasi WNI dari Lebanon sudah mulai dibahas karena mempertimbangkan jumlah WNI di negara tersebut yang cukup banyak, yakni 217 orang.

Retno mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memantau situasi di Lebanon dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga negara Indonesia.

"Sekarang kita tidak tahu situasi yang berkembang akan seperti apa, tetapi Pak Judha (Direktur Perlindungan WNI) sudah mulai menyiapkan exit strategy apabila situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk yang berdampak kepada WNI," kata Retno

"Dari waktu ke waktu, kami tidak hanya melihat situasi di Gaza, tetapi juga negara-negara lain yang kemungkinan terdampak situasi di Gaza," kata Retno, menambahkan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengemukakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon juga sampai saat ini masih tetap berada di negara tersebut, dan sejauh ini tidak ada perubahan mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap pasukan Indonesia di Lebanon.

Retno mengatakan bahwa Indonesia akan terus mendukung upaya PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Lebanon. Indonesia juga akan terus berkoordinasi dengan Lebanon untuk memastikan bahwa pasukan penjaga perdamaian Indonesia dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon, yang dikenal dengan nama Kontingen Garuda, telah bertugas di Lebanon sejak tahun 2006. Pasukan ini terdiri dari sekitar 1.000 personel yang bertugas di bawah mandat PBB.

Pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Lebanon. Pasukan ini bertugas untuk mengawasi gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, serta untuk membantu pembangunan dan rekonstruksi Lebanon.

Kondisi Terkini di Lebanon

Serangan Israel ke Lebanon menghantam rumah warga di bagian selatan negara tersebut pada 21 Desember. Serangan tersebut menewaskan seorang wanita lansia berusia 84 tahun dan melukai suaminya.

Serangan tersebut dilakukan di tengah upaya Israel untuk melancarkan serangan balasan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon. Hizbullah telah meluncurkan serangan rudal ke Israel dalam beberapa pekan terakhir, sebagai tanggapan atas serangan Israel di Tepi Barat.

Serangan Israel ke Lebanon telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Dikutip dari Reuters, kematian lansia tersebut menambah angka kematian di kalangan sipil akibat serangan Israel di Lebanon selatan dan jika diperkiraakan dalam beberapa pekan terakhir, sudah sekitar 20 orang, termasuk wartawan dan anak-anak yang mennjadi korban. Sementara itu, Hizbullah mengatakan telah kehilangan lebih dari 100 pejuang dalam konflik saat ini dengan Israel.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah