Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Gaza di Palestina, Keadaan Ekonomi Semakin Memburuk

- 2 Januari 2024, 18:37 WIB
Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Gaza di Palestina, Keadaan Ekonomi Semakin Memburuk
Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Gaza di Palestina, Keadaan Ekonomi Semakin Memburuk /Reuters/Violeta Santos Moura/

PortalNganjuk.Com – Belum lama ini, Bank Sentral Israel memperkirakan total anggaran pertahanan untuk membiayai perang di Gaza mencapai US$58 miliar.

Angka tersebut setara sengan Rp897 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.470 per dolar AS) dan bakal menjadi beban bagi kas negara di masa mendatang jika tak ditangani dengan cermat.

Gubernur Bank Sentral Amir Yaron mengingatkan biaya jumbo tersebut bakal menjadi beban anggaran yang perlu ditangani melalui pemangkasan belanja di pos-pos lain yang tidak berhubungan dengan agresi.

Strategi lainnya dengan meningkatkan pendapatan negara, yang berarti menaikkan tarif pajak.

"Jika pasar melihat bahwa Israel sedang bergerak menuju peningkatan utang yang berkepanjangan, hal ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan imbal hasil, depresiasi dan inflasi, sehingga diperlukan suku bunga acuan bank sentral yang lebih tinggi," ujar Yaron dikutip Reuters, Selasa 2 Januari 2024.

Ia berpendapat bahwa pihak pemerintah lamban menyesuaikan anggaran, seperti halnya mengurangi alokasi anggaran di kementerian yang mubazir.

Yaron juga menilai yang dibutuhkan saat ini adalah penggunaan anggaran yang akuntabel serta memutuskan prioritas belanja untuk negara.

"Tidak bertindak sekarang, kemungkinan besar akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan," ujarnya.

Senin 2 Januari 2024, bank sentral telah menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Israel juga menjadi negara maju pertama yang melonggarkan kebijakan moneternya.

Walaupun begitu, Yaron mendesak parlemen untuk mengendalikan pengeluaran yang melonjak selama perang dengan Hamas.

Kementerian Keuangan memperkirakan defisit anggaran pada 2024 sekitar 6 persen dari pertumbuhan ekonomi (PDB).

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich memuji penurunan suku bunga tersebut, namun mengabaikan seruan Yaron untuk disiplin dalam masalah anggaran.

"Kebijakan fiskal yang bertanggung jawab yang kami jalani selama setahun terakhir telah berkontribusi terhadap penurunan inflasi. Dan kini penurunan suku bunga berfungsi untuk membantu pertumbuhan bisnis dan perekonomian pada saat perang, " ujar Smotrich.

Bank sentral menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen. Sebelumnya, suku bunga dikerek 10 kali berturut-turut.

November 2023 lalu, tingkat inflasi turun menjadi 3,3 persen dibanding Oktober, yakni 3,7 persen.

Meski turun, tetap berada di atas target Israel sebesar 1 persen hingga 3 persen.

Pertumbuhan ekonomi diproyeksi sebesar 2 persen pada 2023 dan 2024, serta 5 persen pada 2025. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: CNN Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah