Israel Sampaikan Pernyataan di DK PBB, Tidak Mau Mendengarkan 'Tong Kosong' Menlu Retno 'Walk Out'

- 25 Januari 2024, 17:30 WIB
Israel Sampaikan Pernyataan di DK PBB, Tidak Mau Mendengarkan 'Tong Kosong' Menlu Retno "Walk Out"
Israel Sampaikan Pernyataan di DK PBB, Tidak Mau Mendengarkan 'Tong Kosong' Menlu Retno "Walk Out" /antara/

Portalnganjuk.com Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan walk out atau keluar dari ruangan ketika Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Gilad Erdan berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB terkait Palestina.

“Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat watap (wakil tetap) Israel menyampaikan pernyataannya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.

Pernyataan Retno Marsudi itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal. Iqbal mengatakan bahwa Retno walk out karena tidak setuju dengan pernyataan Erdan yang dianggapnya tidak berimbang dan tidak konstruktif.

Sidang Dewan Keamanan PBB soal Palestina-Israel tersebut berlangsung di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa 23 Januari 2023 waktu setempat.

Walk out Retno Marsudi merupakan bentuk protes Indonesia terhadap sikap Israel di Palestina. Indonesia telah lama mendukung kemerdekaan Palestina dan telah menyerukan kepada Israel untuk menghentikan pendudukan ilegalnya di wilayah Palestina.

Dalam pertemuan itu, Retno sempat menyampaikan penentangan keras Indonesia terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina, setelah perang berakhir nantinya.

“Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia,” tegas Retno dalam sidang tersebut.

Retno mengatakan bahwa pernyataan Netanyahu tersebut merupakan "ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah." Dia juga mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan "pelanggaran terhadap hukum internasional."

Menlu Retno kembali menyerukan gencatan senjata permanen yang akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.

Menlu juga mendesak pihak-pihak terkait agar memulai upaya rekonstruksi pascakonflik dan meneruskan proses solusi dua negara.

“Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel,” ungkapnya.

Retno juga menegaskan bahwa Palestina harus segera diberi status keanggotaan penuh di PBB.

Retno mengatakan bahwa gencatan senjata permanen merupakan kunci untuk menghindari kemungkinan perang besar-besaran di Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa gencatan senjata akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, yang telah sangat memburuk akibat konflik tersebut.

Retno juga mengatakan bahwa upaya rekonstruksi pascakonflik sangat penting untuk memulihkan kehidupan masyarakat Gaza. Dia mengatakan bahwa proses solusi dua negara juga harus segera dilanjutkan agar konflik Palestina-Israel dapat diselesaikan secara damai dan adil.

Retno mengatakan bahwa Palestina harus segera diberi status keanggotaan penuh di PBB agar dapat mewakili kepentingannya secara mandiri. Dia mengatakan bahwa status keanggotaan penuh di PBB akan memberikan legitimasi internasional bagi Palestina.

Selain menyerukan gencatan senjata permanen, Menlu Retno juga mendesak dunia agar menghentikan aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membunuhi warga sipil yang tidak bersalah.

Retno mengatakan bahwa aliran senjata ke Israel merupakan "ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah." Dia juga mengatakan bahwa aliran senjata tersebut merupakan "pelanggaran terhadap hukum internasional."

Retno menegaskan bahwa Israel harus bertanggungjawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Dia mengatakan bahwa tidak ada negara yang kebal hukum.

“Israel harus bertanggungjawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum,” tegas Retno dalam sidang terbuka tersebut.

Desakan Menlu Retno tersebut merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional. Indonesia telah lama menyerukan kepada dunia agar menghentikan aliran senjata ke negara-negara yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Desakan Menlu Retno tersebut juga mendapat dukungan dari sejumlah negara lain, seperti Turki, Qatar, dan Yordania.

Seruan Menlu Retno tersebut merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Indonesia telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel dan telah menyerukan kepada Israel untuk menghentikan pendudukan ilegalnya di wilayah Palestina.***

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah