Israel Sebut Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza Adalah Kota Selatan Rafah. Begini Penjelasan Mereka!

- 7 Februari 2024, 20:04 WIB
Israel Sebut Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza Adalah Kota Selatan Rafah. Begini Penjelasan Mereka!
Israel Sebut Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza Adalah Kota Selatan Rafah. Begini Penjelasan Mereka! /

Portalnganjuk.com – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan target militer berikutnya di Jalur Gaza adalah kota selatan Rafah, yang dia klaim menjadi benteng terakhir kelompok Palestina Hamas.

Pernyataan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant tersebut, diucapkan Gallant dalam konferensi pers, menurut media publik KAN.

Gallant mengklaim jika pejuang Hamas dan para pemimpinnya sedang bersembunyi di wilayah Rafah.

"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum kami serang yaitu di Jalur Gaza tengah dan selatan, dan terutama (benteng) terakhir Hamas di Rafah, " klaim dari Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Lebih dari 1,3 juta orang saat ini tinggal di Rafah dan wilayah sekitarnya. Mayoritas dari mereka adalah pengungsi yang berasal dari wilayah lain di Gaza.

Kepadatan penduduk di Rafah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Konflik Israel-Palestina: Konflik ini menyebabkan banyak orang mengungsi dari rumah mereka di wilayah lain Gaza dan mencari perlindungan di Rafah.
  • Blokade Israel: Blokade Israel di Gaza membatasi pergerakan orang dan barang, sehingga sulit bagi pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
  • Kurangnya pembangunan: Gaza memiliki infrastruktur yang terbatas dan tidak dapat menampung jumlah penduduk yang begitu besar.

Beberapa Organisasi Hak Asasi Manusia telah memperingatkan atas serangan militer Israel di Rafah tersebut, yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa.

Gallant mengancam kembali jika pada  akhir perang nantinya, Hamas tidak akan dapat lagi mengendalikan wilayah Jalur Gaza.

Gallant menggambarkan jika, operasi darat militer di Gaza sebagai "salah satu yang paling kompleks dan rumit sepanjang sejarah perang."

Sementara itu kelompok pejuang Hamas belum memberi tanggapan atas ancaman pernyataan Gallant.

Sebelumnya, Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 warga Israel.

Akibat kejadian tersebut, sekurang-kurangnya terdapat 27.478 warga sipil Palestina tewas dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel tersebut, ungkap Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina.

Serangan Israel tersebut, diketahui sudah menyebabkan 85 persen penduduk sipil di Gaza menjadi pengungsi yang tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di Jalur Gaza telah rusak atau hancur, menurut PBB.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah