Penting! saat Menjalankan Puasa Ramadhan, Jika Tidak Waspada Hal Ini Dianjurkan untuk Tidak Puasa

- 31 Maret 2023, 14:25 WIB
Penting! saat Menjalankan Puasa Ramadhan, Jika Tidak Waspada Hal ini dianjurkan untuk Tidak Puasa
Penting! saat Menjalankan Puasa Ramadhan, Jika Tidak Waspada Hal ini dianjurkan untuk Tidak Puasa /Freepik/8photo

PORTAL NGANJUK Puasa Ramadhan menjadi hal wajib dilakukan oleh umat muslim, namun tak jarang ada beberapa orang yang beragama islam tidak menunaikan kewajiban puasa tersebut karena halangan tertentu, termasuk karena kesehatan.

Dokter spesialis gizi RS Pondok Indah Jakarta dr. Juwalita Surapsari Sp.GK mengatakan pemantauan komposisi tubuh dan tekanan darah sangat penting dilakukan selama berpuasa untuk mewaspadai tanda-tanda bahaya yang membatalkan puasa.

“Waspada ketika puasa, jika sakit kepala berat, mual, muntah, dehidrasi berat, buang air kecil berwarna gelap sekali, dan berdebar-debar, kalau ada kecurigaan itu dibutuhkan pemantauan tekanan darah di rumah secara mandiri,” kata dokter Juwalita Surapsari dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Kamis 30 Maret 2023.

Memantau komposisi tubuh dan tekanan darah perlu dilakukan pada kondisi tertentu, termasuk pada seorang yang beresiko berat jika menjalankan puasa ramadhan, seperti ibu hamil, penyandang diabetes, dan penyandang hipertensi yang baru mendapatkan obat atau penyesuaian obat.

“Tubuh kita akan terjadi metabolik switch kalau makannya sesuai, harusnya masa otot tidak akan mengalami penurunan ketika berpuasa asalkan pola makan benar selama sahur dan berbuka,” jelas dokter Juwalita Surapsari.

Kata beliau, selama berpuasa tubuh tidak akan mengambil protein dari otot untuk bertahan hingga waktu berbuka. Justru akan mengambil cadangan lemak yang akan menurunkan massa lemak yang ada didalam tubuh.

Dijelaskan juga melalui data penelitian, puasa selama satu bulan penuh dapat menurunkan massa lemak sebanyak 0,5 kg. Selain itu, puasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

“cadangan tubuh harus terpenuhi agar bisa digunakan secara baik. Dengan makan yang benar dan nutrisi seimbang dapat menjaga massa otot tidak turun dan sistem imun terjaga,” katanya.

Dokter Juwita memberikan tips agar nutrisi tetap terpenuhi. Dia mengatakan sahur usahakan mengonsumsi karbohidrat kompleks agar gula darah naik perlahan.

Konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, susu dan yogurt juga bisa mencegah kita dari sembelit.

Juwitha juga menyarankan untuk selalu memenuhi cairan dengan mengonsumsi air mineral 8 gelas sehari yang dibagi saat sahur dan berbuka, tidak banyak mengkonsumsi teh atau kopi karena bisa merangsang dehidrasi akibat sering buang air kecil.

“Sahur dan berbuka itu waktu yang krusial untuk mencukupi cairan. Sahur hindari makanan berlemak karena susah dikeluarkan tubuh, hindari minuman kafein teh atau kopi karena bisa merangsang buang air kecil banyak sehingga jadi dehidrasi, dan hindari makanan terlalu asin karena lebih menimbulkan rasa haus,” saran dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.

Dia mengatakan, selama berpuasa penting juga untuk memperbaiki pola tidur, paling sedikit empat jam sebelum sahur untuk memperbaiki metabolisme tubuh. Serta usahakan berolahraga di waktu tertentu seperti setelah berbuka.

Hindari olahraga yang intensitasnya tinggi dengan heart rate dibawah 80%. konsumsi makanan ringan juga saat berbuka puasa, dan berikan jeda sekitar satu jam jika ingin berolahraga dengan intensitas lebih tinggi setelah berbuka.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x