Tidak Merokok, Tapi Vaping: Simak Risiko Paparan Logam Berbahaya dan Dampak Negatifnya pada Remaja

- 4 Mei 2024, 16:41 WIB
Tidak Merokok, Tapi Vaping: Simak Risiko Paparan Logam Berbahaya dan Dampak Negatifnya pada Remaja
Tidak Merokok, Tapi Vaping: Simak Risiko Paparan Logam Berbahaya dan Dampak Negatifnya pada Remaja /Pixabay/doodleroy/

Portalnganjuk.com Meskipun vaping dianggap sebagai pilihan yang lebih aman daripada merokok, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan e-rokok secara rutin, terutama pada remaja, membawa risiko tersendiri.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control menemukan bahwa remaja yang sering vaping mungkin memiliki paparan yang lebih tinggi terhadap logam berbahaya seperti timbal dan uranium.

Paparan logam ini dapat berakibat negatif pada perkembangan otak dan organ, terutama pada masa remaja yang masih dalam tahap perkembangan.

Temuan Utama Penelitian Tentang Bahaya Vaping pada Remaja

Remaja yang sering vaping (20 hari atau lebih dalam sebulan) memiliki kadar timbal dalam urin 30% lebih tinggi daripada yang jarang vaping (1-5 hari).

Dari hasil Penelitian tersebut, Kadar uranium dalam urin tampak dua kali lebih tinggi ditunjukkan pada remaja yang sering menggunakan vape dibandingkan dengan remaja yang jarang vaping. Remaja yang lebih memilih rasa manis pada vape memiliki kadar uranium dalam urin 90% lebih tinggi daripada yang memilih rasa mentol/mint.

"Analisis sampel urin menunjukkan bahwa tingkat timbal 40 persen lebih tinggi di antara vapers intermiten, dan 30 persen lebih tinggi di antara vapers sering daripada di antara vapers sesekali. Tingkat uranium urin juga dua kali lebih tinggi di antara vapers sering daripada di antara vapers sesekali. Perbandingan jenis rasa menunjukkan tingkat uranium 90 persen lebih tinggi di antara vapers yang lebih memilih rasa manis daripada di antara mereka yang memilih mentol/mint," pernyataan pers dari para Peneliti.

Dampak Paparan Logam Berbahaya

  • Timbal dan uranium dapat memengaruhi perkembangan otak dan organ, menyebabkan gangguan kognitif, masalah perilaku, masalah pernapasan, kanker, dan penyakit jantung pada anak-anak.
  • Paparan logam berbahaya pada masa remaja dapat berakibat jangka panjang pada kesehatan.

Catatan:

  • Studi ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat membuktikan hubungan sebab akibat.
  • Tingkat logam beracun dalam vape dapat bervariasi tergantung merek dan jenis vaporizer.
  • Penting untuk melakukan riset lebih lanjut dan mencari informasi terpercaya sebelum memutuskan untuk menggunakan vape.

Penelitian ini menunjukkan bahwa vaping, terutama pada remaja, dapat membawa risiko kesehatan yang serius. Diperlukan upaya yang lebih besar untuk melindungi remaja dari bahaya vaping dan mendorong mereka untuk memilih gaya hidup yang lebih sehat.

"Penggunaan e-rokok selama masa remaja dapat meningkatkan kemungkinan paparan logam, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan organ secara negatif. Temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut, regulasi vaping, dan intervensi kesehatan masyarakat yang ditargetkan untuk mengurangi potensi bahaya penggunaan e-rokok, terutama di kalangan remaja," demikian kesimpulan para peneliti.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah