PORTAL NGANJUK – Saat menerima gaji ternyata terdapat kalimat yang hendaknya diucapkan selain hamdalah.
Gus Baha mengatakan dalam salah satu pengajiannya, jika tak ingin musibah (kualat), maka ketika menerima gaji hendaknya membaca kalimat ini.
Ulama yang juga murid kesayangan Mbah Maimun Zubair itu menjelaskan kalimat tersebut, dilansir PORTAL NGANJUK dari Portal Jember dalam artikel “Bukan Cuma Hamdalah, Agar Tidak Jadi Musibah Baca Kalimat Ini saat Menerima Gaji Kata Gus Baha” YouTube Santri Muda pada 20 Oktober 2021.
Baca Juga: Bisa Perkuat Daya Tahan Tubuh, Konsumsi Empat Jenis Vitamin Ini Saat Musim Hujan
Bagi seseorang yang bekerja, menerima gaji tentu sudah menjadi hal yang wajar sebagai upah dari jerih payah sebulan.
Maka sebagai rasa syukur, hendaknya mengucap Alhamdulillah sebagai terima kasih kepada Allah.
Namun bukan hanya itu, Gus Baha menungkap ada kalimat lain yang sebaiknya dibaca agar gaji tidak menjadi musibah.
Adapun kalimat yang harus dibaca saat menerima gaji adalah kalimat istighfar atau memohon ampun kepada Allah.
Awalnya, ia menjelaskan bahwa meskipun ada seseorang merasa benar menurut Rabiah Adawiyah tetap harus membaca istighfar.
Hal inilah yang dicontohkan oleh Imam Ghazali tentang perlunya istighfar.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Musim Hujan, Berikut Asupanya
"Adanya Polisi dan kehakiman itu berkat adanya konflik, andai tidak ada pencuri, maka tidak ada Polisi didunia ini
Kalau tidak ada konflik, maka tidak ada kehakiman," ujar Gus Baha.
Menurut Gus Baha, dapat diartikan adanya lembaga-lembaga yang terhormat itu adalah sebab dari munculnya sesuatu yang tidak benar.
Begitupun seseorang yang bekerja dan mendapatkan gaji, tidak menutup kemungkinan uang itu berasal dari sebab yang salah.
"Makanya kalau menerima gaji, istighfarlah. Siapa tahu berasal dari sebab yang salah," ujar Gus Baha,
Lebih lanjut, Gus Baha juga mencontohkan bahwa Kiai jika dikasih amplop maka ia akan beristighfar.
"Makanya Kiai yang waras itu kalau dikasih amplop itu istighfar, sebab agak musibah," tambahnya.
Karena bisa jadi, Kiai dapat amplop sebab adanya orang bodoh (awam). "Kalau pintar semua nggak mungkin dapat amplop," ungkap Gus Baha.
Gus Baha menambahkan bahwa hendaknya seseorang tidak merasa sok benar, karena itulah yang membuat celaka atau musibah. Demikianlah ketetapan Tuhan yang mengatur seperti itu. ***(Muchammad Muchyiddin/portaljember.pikiran-rakyat.com)