Bacaan Surat Al Kautsar, Arab Dan Latin Beserta Artinya Fadilah Terhindar Dari Bala Dan Marabahaya

21 September 2022, 13:06 WIB
Bacaan Surat Al Kautsar, Arab Dan Latin Beserta Artinya Fadilah Terhindar Dari Bala Dan Marabahaya //Pixabay.com/Iqbalnuril/ /

PORTAL NGANJUK - Urutan mushaf Al-Qur'an yang ke-108 adalah surat Al Kautsar.

Menurut sejumlah pendapat, surah Al Kautsar dibaca sebanyak 17 kali saat sholat Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar.

Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Imaduddin Utsman al-Bantani dalam Buku Induk Fikih Islam Nusantara.

Menurut Imaduddin Utsman al-Bantani, sholat Rebo Wekasan itu dilaksanakan sebanyak 4 rakaat dengan dua kali salam.

Selain itu, setiap rakaat setelah membaca surah Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah Al Kautsar sebanyak 17 kali, surah Al Ikhlas 5 kali, serta surah Al Falaq dan juga An Nas masing-masing satu kali. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa.

Bacaan Surah Al Kautsar Arab, Latin, beserta Artinya

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١

innā a'ṭainākal-kauṡar

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢

fa ṣalli lirabbika wan-ḥar

Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ ٣

inna syāni`aka huwal-abtar

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus".

Tafsir Surah Al Kautsar dari Ibnu Katsir

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya jika Rasulullah SAW hingga tersenyum ketika Allah SWT menurunkan surah Al Kautsar kepadanya.

Hal itu bersandar pada sebuah hadits Imam Ahmad yang diriwayatkan dari Anas bin Malik.

Ia (Anas bin Malik) mengatakan bahwa Rasulullah SAW menundukkan kepalanya sejenak, kemudian beliau mengangkat kepalanya seraya sambil tersenyum.

Beliau bersabda kepada mereka, atau mereka bertanya kepada beliau, 'Mengapa engkau tersenyum?"

Maka Rasulullah SAW menjawab,

"Sesungguhnya barusan telah diturunkan kepadaku suatu surat." Lalu beliau membaca firman-Nya: Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar. (Al-Kautsar: 1), hingga akhir surat.

Kemudian, beliau SAW menjelaskan apa itu Al Kautsar. Hadits tersebut juga termaktub dalam shahih Muslim.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, Al Kautsar merupakan sebuah sungai di dalam surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كثير وهو حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عدد النجوم في السماء، فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي، فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ

Artinya: "Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang telah dijanjikan oleh Tuhanku untukku, padanya terdapat kebaikan yang banyak. Al-Kautsar merupakan telaga yang akan didatangi oleh umatku kelak di hari kiamat, jumlah bejananya sama dengan bilangan bintang-bintang di langit, maka diusirlah darinya seorang hamba dari mereka, lalu aku berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya dia dari kalangan umatku.' Maka Dia berfirman, 'Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang telah dibuat-buatnya sesudahmu'."

Lalu, Allah SWT berfirman, "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (Al Kautsar: 2)

Menurut Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberi kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat.

Kebaikan Allah SWT antara lain sebuah sungai yang sifat-sifatnya telah disebutkan di atas, maka kerjakanlah sholat fardhu dan sunnahmu dengan ikhlas karena Allah dan juga dalam semua gerakanmu.

Ia juga menambahkan, ayat tersebut juga berisi perintah agar menyembah Allah semata, sebab tiada sekutu bagi-Nya serta perintah untuk menyembelih kurban dengan menyebut nama Allah semata.

Lalu, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (Al Kautsar: 3)

Ibnu Katsir menafsirkan maksud dari ayat tersebut adalah sesungguhnya orang yang membencimu, hai Muhammad, serta membenci apa yang engkau bawa, baik berupa petunjuk, kebenaran, bukti nyata, dan cahaya yang terang benderang adalah orang yang terputus, yang paling minim jumlahnya, dan paling hina.

Sementaram itu, menurut 'Atha', ayat ketiga surah Al Kautsar tersebut turun berkenaan dengan Abu Lahab.

 Hal itu terjadi ketika putra Rasulullah SAW wafat. Kemudian Abu Lahab mendatangi orang-orang musyrik seraya berkata, "Tadi malam Muhammad telah terputus."

Lalu, Allah menurunkan ayat yang berkenaan dengan hal tersebut, "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (Al Kautsar: 3)

Tentang Salat Rebo Wekasan

Adapun anjuran tradisi Rebo Wekasan itu berasal dari Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi.

Hal itu seperti disebutkan dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid atau yang biasa disebut Mujarrobat al-Dairobi.

Tidak hanya itu, anjjuran serupa juga disebutkan dalam kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar, Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Disebutkan dalam kitab tersebut, ada seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan jika dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Safar, Allah SWT akan menurunkan sebanyak 320 ribu macam bala dalam satu malam.

Oleh sebab itu, beliau menyarankan agar umat Islam untuk sholat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari segala macam bala tersebut.

Adapun tata-caranya adalah melakukan sholat 4 rakaat.

Meski demikian, sejumlah ulama berpendapat jika tidak ada dalil yang menerangkan tentang pelaksanaan salat Rebo Wekasan.***

 

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler