Tradisi ‘Megengan’ Menyambut Bulan Ramadhan Oleh Orang Jawa, Apa Pendapat Ulama?

- 1 April 2022, 19:45 WIB
Tradisi ‘Megengan’ Menyambut Bulan Ramadhan Oleh Orang Jawa, Apa Pendapat Ulama?
Tradisi ‘Megengan’ Menyambut Bulan Ramadhan Oleh Orang Jawa, Apa Pendapat Ulama? /ARAHKATA/ANTARA

Hal ini tertuang dalam riwayat Imam Ahmad dan An-Nasai dari Abu Hurairah RA. Ia menceritakan bahwa Rasulullah memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan Ramadhan dengan sabdanya:

‘Bulan Ramadhan telah mendatangi kalian, sebuah bulan penuh berkah di mana kalian diwajibkan berpuasa di dalamnya, sebuah bulan di mana pintu langit dibuka, pintu neraka jahim ditutup, setan-setan diikat, dan sebuah bulan di mana di dalamnya terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang luput dari kebaikannya, maka ia telah luput dari kebaikan yang banyak.’ (Hadis shahih, dan diriwayatkan oleh An –Nasa’i)

Baca Juga: Pria Ojek yang Tertipu Beli Ganja dan Lapor Polisi di Palembang Ternyata ODGJ, Begini Kata Polisi

Bagi sebagian ulama, hadits ini menjadi dasar hukum bagi masyarakat yang mengekspresikan kegembiraan perihal kedatangan bulan suci Ramadhan.

Dalam hal ini satu sama lain boleh bergembira atas kedatangan bulan Ramadhan dan mereka dapat memberikan kabar gembira kepada yang lain.

Pada dasarnya megengan adalah suatu kegiatan yang memuat hal-hal baik. Islam sendiri menganjurkan untuk zikir dan tahlil, berdoa, silaturahim, berbagi makanan kepada orang lain dan ziarah kubur.***

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x