Network
“Jika salah seorang di antara kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makan) maka janganlah ia meletakkannya sehingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim)
Tetapi, pemahaman yang paling tepat dari hadist diatas harus dilanjutkan dengan hadist ini:
Yakni, Bilal yang selalu adzan ketika waktu malam dan Rasulullah SAW bersabda
”Makan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena dia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskiy Sebut Mundurnya Pasukan Rusia Meninggalkan Ranjau
Maka dari penjelasan Imam An-Nawawi dapat disimpulka bahwa hadist tersebut membolehkan makan dan minum hanya untuk adzan pertama bukan kedua.
Sebagai informasi, pada zaman Nabi Muhammad SAW, terdapat dua adzan yang dikumandangkan oleh Bilal Bin Rabbah dan yang kedua dari Ibnu Ummi Maktum.
Adzan pertama dilakukan Bilal sebelum memasuki waktu Shubuh, dan adzan kedua dikumandangkan tepat waktu Shubuh.
Dari keterangan itu, maka umat muslim boleh melanjutkan makan dan minum saat adzan Shubuh dari Bilal (sebelum Shubuh).
Sedangkan ketika adzan kedua dikumandangkan (tepat waktu shubuh), maka makanan atau minuman yang ada di dalam mulut wajib dimuntahkan agar puasa tidak batal.
