2 Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Bertemu Malam Lailatul Qadar Menurut Prof. Muhammad Quraish Shihab!

- 13 April 2023, 14:30 WIB
2 Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Bertemu Malam Lailatul Qadar Menurut Prof. Muhammad Quraish Shihab!
2 Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Bertemu Malam Lailatul Qadar Menurut Prof. Muhammad Quraish Shihab! /Tangkap Layar Instagram @bayt.alquran/

PORTAL NGANJUK – Malam Lailatul Qadar atau malam 1000 bulan adalah malam yang penuh berkah dan dinantikan oleh umat Muslim, karena pada malam ini kita berkesempatan untuk mendapatkan banyak kebaikan, meskipun tidak diketahui secara pasti  kapan malam lailatul aadar akan terjadi.

Dilansir dari nu.or.id, dirahasiakanya tanggal pasti tentang Lailatul Qadar, menurut Kiai Nuril adalah untuk memotivasi umat Muslim agar terus beribadah, mencari rahmat dan ridha Allah kapan saja dan dimana saja, tanpa harus terpaku pada satu hari saja.

“Jika malam Lailatul Qadar ini diberitahukan tanggal kepastiannya, maka orang akan beribadah sebanyak-banyaknya hanya pada tanggal tersebut dan tidak giat lagi beribadah ketika tanggal tersebut sudah lewat,” ujarnya.

Dalam artikel berjudul ‘Amalan agar Mendapatkan Malam Lailatul Qadar’, yang dikutip dari nu.or.id, Profesor Muhammad Quraish Shihab mengungkapkan dua amalan berikut yang bisa dilakukan agar bisa bertemu malam Lailatul Qadar, yaitu:

 

  1. Memperbanyak amal baik

Dalam QS Al Qadr ayat 4 disebutkan dalam malam lailatul qadar, Malaikat turun. Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, melingkupi kebaikan apa saja. Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik.  Dengan demikian, melakukan kebaikan secara terus-menerus bisa mengantarkan manusia mendapatkan malam lailatul qadar. 

  1. Menciptakan kedamaian

Menciptakan kedamaian yang dimaksud adalah dengan melakukan hal-hal sederhana yang bermanfaat bagi orang lain. Dan, itu termuat dalam QS Al Qadr ayat 5, yang berbunyi, di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar.

Misalnya, ketika manusia naik bus, banyak orang di bus, lalu hanya duduk diam, tidak menyapa samping kiri dan samping kanannya.  Hal itu termasuk damai, tetapi damai pasif. Lain halnya dengan damai aktif yaitu ketika saling menyapa atau memberi sesuatu kepada orang lain dengan tujuan yang baik.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x